- Daily Mail
VIVAnews - Pajak kepemilikan properti di Inggris tertinggi di dunia. Perolehan pajak pembelian rumah mencapai 60 miliar pound sterling atau Rp1,1 triliun per tahun.
Dikutip VIVAnews dari laman Daily Mail pada Selasa 12 November 2013, dalam sebuah laporan mengungkapkan, pajak properti di Inggris itu mengalahkan negara maju lainnya. Tingginya pajak properti itu berasal dari pajak pembelian rumah, pajak daerah, pajak capital gain, pajak waris, dan tingkat perekonomian Inggris.
Pajak properti ini juga lebih tinggi dari 33 negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Pajak tersebut senilai 4,1 persen dari anggaran belanja Inggris atau 1,8 persen dari rata-rata anggaran belanja negara-negara yang tergabung dalam OECD. Di Jerman, pajak properti hanya 0,9 persen dari anggaran belanja.
Alex Morton, pembuat kebijakan di pasar saham, penyusun laporan ini, mengatakan, tidak ada negara maju lainnya yang menetapkan pajak properti lebih besar dari Inggris.
"Kenaikan harga rumah dan berkurangnya kepemilikan rumah malah mendorong peningkatan harga tanah serta pajak properti," katanya.
Masalah ini bisa diselesaikan dengan mereformasi sistem perencanaan yang sudah tidak berlaku, bukan dengan membebankan pada pajak perumahan.
Laporan ini juga mengkritik proposal Lib Dem yang mengatur pajak pembelian untuk rumah dengan harga lebih dari 2 juta pound sterling.
"Beberapa orang yang membayar pajak properti tidak akan memiliki pendapatan dari properti yang mereka miliki, karena tingginya pajak itu,” imbuhnya.
Permasalahan besar terkait pengurangan pajak pembelian rumah agar lebih terjangkau sudah terjadi sejak 1997. Pada 2018, penerimaan pajak pembelian rumah Inggris diperkirakan mencapai 9,4 miliar pound sterling per tahun.
Adapun kebutuhan rumah di Inggris pada 2020 sebanyak 1,5 juta rumah baru dan 300.000 unit rumah baru pada 2015. Saat ini, Inggris hanya membangun 110.000 unit rumah baru per tahun. (art)
Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman
Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.
