Langkah Sinergis Merger PGN-Pertagas

Terminal Minyak di Valdez, Alaska, AS.
Sumber :
  • Reuters/Lucas Jackson

VIVAnews - Beberapa waktu lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan meminta PT Perusahaan Gas Negara Tbk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina, yakni PT Pertagas.

Defisit 3 Gol, Liverpool Ingin Bikin Keajaiban Comeback di Markas Atalanta

Upaya ini bertujuan untuk meredam kisruh pemanfaatan pipa gas terbuka (open access) kedua perusahaan pelat merah itu.

Wakil Ketua Tetap Bidang Hukum dan Advokasi Kadin Indonesia Rudy Siregar, Senin 25 November 2013, menilai rencana merger PGN dan Pertagas merupakan hal yang positif. Dia mengatakan, PGN sedari awal tidak punya fundamental bisnis kuat karena bisnisnya hanya mengandalkan trading gas yang sangat bergantung pada ketersediaan pasokan hulu. Padahal ada aturan bahwa harusnya PGN tidak lagi berperan sebagai trader.

"Untuk itu, wacana merger dengan Pertagas adalah langkah sinergis karena Pertagas punya akses langsung ke hulu gas,”  kata Rudy.

Anggota Komisi Energi DPR Ali Kastela mengatakan, merger kedua perusahaan itu tidak perlu membuat PGN khawatir, termasuk dalam hal penurunan harga saham. “PGN hidup dari bisnis trading, 80 persen pendapatannya dari usaha distribusi gas. Sementara Pertagas memiliki akses gas, makanya wacana merger itu bagus,” kata Ali.

Anggota Fraksi Partai Hanura itu mengungkapkan, dari data 2012 dan 2013, usaha transmisi gas dalam jumlah besar secara terus menerus, kerap membuat PGN kewalahan. Contohnya di Sumatera Utara, PGN punya pipa paling panjang tapi kerap tak terpakai karena minim pasokan.

"Agar pipa optimal, PGN butuh solusi akses pasokan gas,” tuturnya. Dengan kepemilikan pipa gas terlengkap, perusahaan hasil merger PGN-Pertagas bisa menjadi kekuatan bisnis yang lengkap.

Sementara itu Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir menilai merger PGN dan Pertagas merupakan langkah strategis. Pertamina juga telah menyelesaikan kajian peleburan itu. Namun, hasilnya diserahkan kepada pemerintah selaku pemegang saham.

"Ini guna memperkuat industri gas nasional untuk ketahanan energi," katanya.

Namun, PGN sepertinya enggan menerima permintaan ini. "Kami ini jauh berpengalaman dan jauh lebih mampu dalam bisnis gas, masa mau digabung," kata juru bicara PGN Ridha Ababil. "Tapi itu semua tergantung pemilik saham."

3 Faktor Pemicu Approval Rating Jokowi Masih Tinggi Versi Survei LSI

Rida juga membantah bila fundamental bisnisnya rapuh. Bahkan dia yakin PGN sudah mantap karena sudah puluhan tahun bisnis gas di Indonesia.

Mengenai akses gas di hulu, PGN juga sangat yakin bukan Pertagas yang menentukan. Tapi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. "Kami yakin, PGN tidak akan kekurangan gas," kata Ridha.

Aksi Pelemparan Batu Warnai Pembongkaran Pasar Kutabumi Tangerang
Lolly

Tak Kunjung Ketemu dengan Nikita Mirzani, Lolly Singgung Memperbaiki Diri

Lolly terus mencoba berbagai cara agar bisa datang ke rumah Nikita Mirzani meski sudah dicoret dari Kartu Keluarga dan daftar hak waris.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024