8 Bank Teken Kesepakatan Mini Transaksi Repo

Agus Martowardojo
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Delapan bank resmi menandatangani Mini Master Repurchase Agreement (Mini MRA) transaksi repo yang disaksikan langsung oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, di Jakarta, Rabu, 18 Desember 2013.

Delapan bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Panin Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank DKI, dan PT Bank Jabar Banten Tbk, bersepakat menggunakan kontrak standar dalam transaksi repo antar bank.

Kesepakatan ini dimaksudkan agar potensi risiko dalam transaksi repo antar bank dapat diminimalisasi, sehingga transaksi repo antar bank berkembang.

"Dengan kemudahan bertransaksi, diharapkan pasar repo antar bank akan lebih berkembang, mendorong terciptanya pasar uang antar bank yang lebih dalam dan resilience terhadap gejolak, sekaligus memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas," ujar Agus.

Transaksi repo antar bank, ia melanjutkan, sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Tapi, hingga saat ini belum ada kesepakatan antar bank untuk keamanan kedua pihak.

"Inisiatif ini sudah lama ada, dan paling tidak transaksi-transaksi antar bank itu sudah melaksanakan ini lebih dari 20 tahun lalu. Tetapi, belum berhasil disepakati suatu Master Repurchase Agreement," ujarnya.

Dengan adanya Mini MRA, Agus optimistis, ke depan pasar uang akan semakin dalam dan meluas. "Repo itu dari tadinya Rp132 miliar, sekarang baru pertama mau tanda tangan saja sudah Rp2,3 triliun," katanya.

Mini MRA ini, juga terbuka bagi bank asing. Jika Mini MRA ini dinilai sesuai, mereka bisa ikut berpartisipasi. "Bank asing boleh. Tetapi mereka membutuhkan waktu untuk mempelajari," kata Agus.

Selama ini, pasar uang di Indonesia relatif belum berkembang dan mendalam. Selain itu, pasar uang di Indonesia masih bersifat uncollateralized atau tidak ada jaminan. Akibatnya, transaksi dalam pasar uang cenderung berjangka pendek atau kurang dari satu bulan.

Jenis transaksi yang paling dominan di pasar uang Indonesia adalah Pasar Uang Antar Bank (PUAB). Rata-rata transaksi harian pada 2013 mencapai Rp10,7 triliun. Karena masih bersifat uncollateralized, PUAB rentan terhadap shock dalam pasar uang.

Citroen Luncurkan Mobil SUV Terbaru di Indonesia, Harga Rp200 Jutaan

Selain itu, karena meningkatnya ketidakpastian dan risiko kredit, maka diperlukan adanya transaksi repo (collateralized) untuk meminimalkan risiko tersebut.

Selama 7 tahun terakhir, transaksi PUAB dengan repo (collateralized) relatif kecil dengan proporsi lebih kurang 3 persen dari keseluruhan transaksi PUAB. Rata-rata harian transaksi repo berkisar Rp132 miliar.

Beberapa hal pokok yang disepakati dalam Mini MRA, di antaranya:

Tantrum Anak Bukan Hal Seram! Ini Rahasia Mengatasinya dengan Bijak

1. Kewajiban top up untuk meminimalkan risiko pasar, apabila harga pasar surat berharga mengalami penurunan melebihi risiko yang dapat diterima pelaku.

2. Dapat melakukan early termination untuk meminimalkan risiko counterparty dengan melindungi para pihak agar tidak menderita kerugian secara total, apabila salah satu pihak berpotensi default.

Fakta-fakta Dua Helikopter AL Malaysia Tabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

3. Untuk kemudahan administrasi transaksi, Mini MRA hanya ditandatangani sekali. Selanjutnya, setiap transaksi repo hanya berdasarkan konfirmasi transaksi penjualan dan pembelian kembali surat berharga yang merupakan lampiran dari Mini MRA.

Kesepakatan penggunaan kontrak perjanjian standar yang disepakati delapan bank diharapkan akan diikuti oleh perbankan secara luas, sehingga market line repo antar bank dapat segera terbentuk.

Pembentukan market line diharapkan akan lebih mudah dan lebih homogen, karena evaluasi counterparty akan lebih didasarkan pada kualitas surat berharga yang digunakan dalam transaksi dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya.

Selain itu, diharapkan Mini MRA mendorong transaksi repo dengan underlying instrumen pasar uang lainnya, sehingga mendukung upaya pendalaman pasar keuangan yang lebih luas. Maraknya perkembangan pasar repo antar bank juga diharapkan dapat memperkuat efektivitas transmisi kebijakan moneter Bank Indonesia guna mencapai stabilitas harga. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya