Neraca RI Defisit $440,6 Juta, Pemerintah Didesak Serius Tekan Impor

Kebun buah apel malang
Sumber :

VIVAnews - Neraca perdagangan Indonesia (NPI) Januari 2014 mengalami defisit sebesar US$440,6 juta. Defisit ini berpeluang besar menjadi tren bila tidak ada upaya sistematis dari Kementerian Perdagangan untuk menekan laju impor.

“Kalau tidak ada upaya sistematis menekan impor, ini akan berpeluang jadi tren. Ini bukan sekedar sebuah siklus, indikator-indikator ekonomi kita menunjukkan kinerja ekspor kita belum mampu mengimbangi derasnya laju impor,” ujar Wakil Ketua Komisi IX DPR, Harry Azhar Azis, melalui siaran pers hari ini.

Politisi Golkar itu meminta Kemendag serius menekan impor, di antaranya mencegah penyelewengan kuota impor. “Ada pembatasan, ada Permendag, tapi di sistem kuota ini lenturnya bukan main. Kita bocor impornya di sini. Sepertinya ada yang bermain,” katanya.

Parahnya lagi, Harry menambahkan, sistem kuota itu hanya menguntungkan segelintir orang. “Negara tidak saja dirugikan tapi impor kita makin sulit dikendalikan, sebab dia berlindung di balik kuota ini.”

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Menurutnya, penyelewengan kuota sudah lama merambah impor untuk hortikultura, terutama komoditas pertanian dan bahan pangan. Akibatnya, petani dan konsumen di dalam negeri tidak terlindungi. “Insiden terpuruknya apel Malang bermula di sini. Petani tidak terlindungi.”

Selama ini kenaikan harga-harga pangan terjadi akibat kesenjangan antara penawaran dengan permintaan yang tinggi. Namun, kesenjangan itu, bukan menguntungkan petani dan industri holtikultura di dalam negeri melainkan importir dan industri negara lain.

“Jadi selain ada penguatan ekspor nonmigas, kita juga harus bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Sebab saat ekspor nonmigas menurun, impor nonmigas malah semakin naik, artinya industri di dalam negeri masih lemah,” papar Harry.

Data BPS

Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan NPI pada Januari 2014 mengalami defisit sebesar US$ 440,6 juta. Defisit terjadi seiring penurunan ekspor pada januari 2014. Nilai ekspor Januari 2014 mencapai US$14,48 miliar, menurun sebesar 14,63 persen dibanding ekspor Desember 2013. Sedangkan impor mencapai US$14,92 miliar.

Masih menurut BPS, penyebab penurunan ekspor adalah penurunan ekspor nonmigas Januari 2014 mencapai US$11,99 miliar atau mengalami penurunan 11,6 persen dibanding Desember 2013.

Impor nonmigas Januari 2014 tercatat sebesar US$11,36 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 1,13 persen dibanding dengan Desember 2013. Total impor pada Januari  2014 mencapai US$14,92 miliar. Jumlah ini turun 3,50 persen jika dibandingkan impor pada Desember 2013. Adapun dibanding Januari 2013, impor turun sebesar 3,46 persen.

Ekspor migas pada Januari 2014 mencapai US$2,496 miliar sedangkan impor migas mencapai US$3,55 miliar. Akibatnya defisit migas mencapai US$ 1,06 miliar. (ren)

Politisi DPP PKB, Daniel Johan

DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya

Ketua DPP BERANI, Lorens Manuputty menyoroti tiga krisis yang terjadi di Indonesia saat pelantikan tersebut. Menurut dia, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis yang

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024