- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Citilink Indonesia membuka rute penerbangan baru bertaraf regional. Rute ini dikhususkan untuk melayani Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di wilayah Asia Tenggara.
Untuk itu, Citilink dan Badan Nasional Perlindungan dan Penempatan TKI (BNP2TKI) menandatangani kerja sama di kantor BNP2TKI, Jakarta, Jumat 14 Maret 2014.
"Kami memulai ekspansi ke regional, karena untuk melebarkan sayap menghadapi persaingan. Pasarnya sudah jelas adalah TKI," kata Chief Executive Officer (CEO) Citilink, Arif Wibowo.
Menurut Arif, Citilink telah membuka lima rute penerbangan dari Surabaya. Yaitu, Surabaya-Johor, Surabaya-Kuala Lumpur, Surabaya-Hong Kong, Surabaya-Taiwan, dan Surabaya-Singapura.
Namun, Arif menjelaskan, nilai lebih dari pelayanan penerbangan ini adalah melayani secara end to end. Artinya, jika ada TKI yang bertempat tinggal di luar Surabaya, akan ada layanan transportasi dari Citilink menuju bandara di Surabaya. Begitu pula sebaliknya, jika sudah sampai di Johor atau Kuala Lumpur, TKI itu akan diantar sampai ke rumah majikan.
"Penerbangan kami awali dengan wilayah sumber TKI di Jatim, lalu terbang ke Johor. Transportasi ujung ke ujung juga sudah dipikirkan, misalnya Tulungagung, Blitar, dan lainnya," ujar dia.
Selain itu, dia menambahkan, saat tiba di Johor, Citilink sudah berkomitmen dan memastikan bahwa TKI diantar sampai ke majikan.
Menurut Arif, pada tahun ini, Citilink menyediakan 800 ribu kapasitas penumpang di kawasan regional. Tetapi, mereka menyediakan 60 persen untuk TKI yang legal di bawah BNP2TKI.
Sementara itu, Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat, meminta agar Citilink memberikan pelayanan yang baik untuk para TKI.
"Servis yang lebih profesional, kami senang. Citilink bukan hanya memberikan flight service, tapi transportasi end to end itu sangat dahsyat," tuturnya.
Dalam penerbangan itu, Jumhur juga berharap ada sosialisasi soal TKI. Pelayanan juga lebih baik, dengan keramahan pramugarinya. "Yang pasti murah, syukur-syukur dikasih diskon," kata Jumhur. (art)
Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pekerjaan rumah bidang kesehatan di Indonesia diantaranya penanganan stunting. Menurut dia, angka stunting memang saat ini sudah
