Mahasiswa Ini Olah Kacang Koro Benguk Jadi Schotel Lezat

Schotel
Sumber :
  • Daru Waskita/VIVAnews

VIVAnews - Keanekaragaman hayati Indonesia menjadikan negara ini memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam. Komoditas lokal yang diolah menjadi makanan tertentu dapat meningkatkan gengsi bahan makanan tersebut.

Presiden PKS: Kami Belum Dapat Pasangan Ajukan Hak Angket

Salah satu komoditas lokal tersebut adalah tanaman kacang koro benguk (Mucuna Pruriens L).

Selama ini, warga baru memanfaatkannya sebagai bahan baku pembuatan tempe. Padahal, kandungan gizinya tidak kalah dengan kacang kedelai.

Sayangnya, nilai jual tempe koro benguk masih kalah jauh dengan tempe kedelai, karena kebanyakan orang masih memandang dengan sebelah mata. Hal ini, tidak lain karena masih minimnya jenis makanan berbahan dasar koro benguk ini.

Untuk itu, diperlukan suatu inovasi bisnis kuliner baru berbahan dasar koro benguk.

Selain untuk mengangkat perekonomian para petani dengan mendongkrak nilai jual koro benguk, bisnis ini juga akan memberikan alternatif menu yang murah, sehat, serta enak.

Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan produk kuliner berupa masakan berbahan koro benguk yang memiliki nilai gizi cukup serta nilai jual yang tinggi.

Mereka adalah Dwi Endah Suryaningtyas dari Prodi Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik, Arum Sari dari Prodi Biologi Fakultas MIPA, dan Dwi Sri Wahyu Amalika dari Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni.

Schotelatau schaal berarti hidangan, berasal dari bahasa Belanda. Yang cukup terkenal di Indonesia adalah macaroni schotel yang terbuat dari makaroni panggang dan diberi topping keju atau daging sapi.

Menurut Dwi Endah Suryaningtyas, mengonsumsi junk food yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti jantung, obesitas, dan penyakit stroke.

"Untuk mencegah hal itu, kebiasaan masyarakat harus diubah dengan menikmati makanan yang berasal dari bahan makanan alami yang segar. Inilah sebabnya, kami buat makanan berbahan dasar tempe koro benguk,” kata Dwi, Selasa 10 Juni 2014.

Menurutnya, koro benguk mengandung energi sebesar 332 kilo kalori, protein 24 gram, karbohidrat 55 gram, lemak tiga gram, kalsium 130 miligram, fosfor 200 miligram, dan zat besi dua miligram. Selain itu, di dalam koro benguk juga terkandung vitamin A sebanyak 70 IU dan vitamin B1 0,3 miligram.

Dwi menjelaskan, cara pembuatan schotel koro benguk. Pertama, bahan yang diperlukan adalah koro benguk, daging cincang, keju edamer, keju parut, susu, telur, garam, merica, dan margarine.

Keju edamer adalah salah satu jenis keju tua yang berasal dari negeri Belanda. Warnanya kuning terang, keras, dan dijual dalam bentuk bulat utuh atau potongan dengan lapisan lilin merah dengan kandungan lemak 40 persen. Keju ini lazim untuk campuran pembuatan kue kering cookies atau kastengels.

Cara membuat schotel yaitu koro benguk pertama kali dimasak dengan cara steam lalu ditiriskan dan dicampur dengan telur ayam, daging cincang, keju edamer, susu cair, garam, lada, bubuk cabe, serta irisan bawang merah dan bawang putih.

Inilah adonan dari schotel. Adonan ini lalu dituangkan dalam pinggan tahan panas yang telah diolesi margarin, kemudian ditaburi keju parut dan dipanggang dalam oven. Setelah matang, kemudian dikeluarkan dari oven dan diberi topping saus thousand island. (asp)

TikToker Galih Loss dihujat netizen karena aksi prank ke ojol

Polisi Tetapkan TikToker Galih Loss Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama

Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Galih Loss.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024