Cetak Teknoprenuer, Sekolah Ini Buat Inkubator Bisnis

Teknopreneur
Sumber :
VIVAnews
Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris
- Untuk menggenjot jiwa
wirausahawan
Jokowi Resmikan Huntap hingga Proyek Infrastruktur Pascabencana di Sulteng
peserta didiknya, STMIK Primakara Bali menjalin kerja sama dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) dengan membentuk inkubator bisnis.
6 Lokasi Camping Populer di Luar Negeri, Ayo Kunjungi!

Inkubator bisnis itu diharapkan mampu menciptakan teknopreneur, wirausahawan berbasis informasi teknologi dan internet.

Deputi Kepala Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT) BPPT, Tatang A Taufik, mengatakan bahwa penyiapan sumber daya manusia (SDM) yang andal mutlak diperlukan.


Era globalisasi saat ini, sambung dia, peran perguruan tinggi untuk menyiapkan SDM andal penting untuk terus didorong.


Pemerintah, tambahnya, terus menjalin kerja sama dengan kampus-kampus untuk mendorong hal tersebut.


"Seperti saat ini, kami melakukan penandatanganan MoU dengan STMIK Primakara Bali untuk pembentukan inkubator bisnis," kata dia, Jumat 13 Juni 2014.


Dalam kerja sama itu, BPPT melakukan pendampingan termasuk dari sisi kurikulum yang sesuai kebutuahan dan menjawab tantangan zaman serta permodalan. Sebut saja, layanan software, brodcasting, video, periklanan, desain, dan fotografi.


Indonesia, Tatang melanjutkan, masih minim mencetak entrepreneur. Menurutnya, dibandingkan negara lain, Indonesia jelas tertinggal. "Saat ini, perguruan yang mampu mencetak teknopreuner masih kurang. Indonesia dibanding negara lain masih tertinggal," katanya.


Padahal, kata dia, salah satu kemajuan suatu negara ditentukan oleh seberapa banyak jumlah pengusaha atau teknopreuner.


Kala Jepang terpuruk usai kekalahan di Perang Dunia kedua, wirausahawan mudalah yang membuat Jepang cepat bangkit.


"Di Indonesia, pendidikan kita sedang bergerak menjadi sumber permasalahan baru, pengangguran terdidik. Ini paparan Wakil Menteri Pendidikan di UNS 14 April 2012. Maka, kami menyiapkan langkah ini," ulasnya.


Selain itu, Indonesia masih menghadapi berbagai problem seperti kesenjangan makin melebar antarwilayah hingga degradasi lingkungan sumber daya alam. Itu semua dapat diatasi dengan menyiapkan SDM lulusan perguruan tinggi yang berjiwa bisnis.


Dia menambahkan, hal itulah yang perlu terus dikembangkan kalangan perguruan tinggi, bagaimana menyiapkan SDM yang memiliki daya saing.


Dalam kesempatan itu, Ketua STMIK Primakara Bali, Putu Agus Swastika menegaskan, kerja sama dengan BPPT sebagai bentuk komitmen pihaknya dalam membangun dan mengembangkan industri kreatif di Pulau Bali.


"Kami ingin menghasilkan jurusan yang mencerdaskan, sehingga bisa berkontribusi yang positif untuk bangsa dan negara," ujar Agus yang juga Konsultan BPPT itu.


Dia mengungkapkan, keberadaan inkubator itu nantinya tidak hanya diperuntukkan untuk mahasiwa, tetapi juga masyarakat umum lainnya dalam mendorong jiwa bisnis dan kewirausahaan sebagai bekal dalam bersaing dan menghadapi masuknya era perdagangan bebas AFTA 2015.


Dia menjelaskan, Bali selama ini dikenal pulau industri kreatif sehingga yang tepat dikembangkan adalah technopreuner yakni pengusaha yang berbasis IT.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya