Ekspor Kopi RI Kalah dari Brasil dan Vietnam

Biji Kopi
Sumber :
  • REUTERS/YT Haryono

VIVAnews - Ekspor kopi Indonesia masih kalah dari Brasil dan Vietnam. Pemicunya diduga karena faktor produktivitas petani kopi. Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Kamis 14 Agustus 2014, mengungkapkan data dari kantornya bahwa ekspor kopi Indonesia senilai US$1,5 miliar atau sekitar Rp15 triliun.

"Kalau dibandingkan dengan nilai perdagangan kopi dunia yang senilai US$28 miliar, nilai ekspor kopi Indonesia terbilang masih sangat sedikit. Kalau dihitung-hitung, share-nya sebesar 5,6 persen," ujar Bayu dalam "Konferensi Pers The 3rd Indonesia Coffee Festival (ICF) 2014" di Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Angka itu, Bayu menjelaskan, kalah jauh dengan Brasil yang menduduki peringkat teratas pengekspor kopi, yakni sebesar 16,07 persen dan Vietnam 10,34 persen. Jerman menduduki peringkat ketiga sebesar 8,25 persen, Swiss 7,6 persen, dan Kolombia 6,72 persen.

Menurut data Kementerian Perdagangan, ekspor kopi Indonesia pada Januari-Mei 2014 tercatat sebanyak 125 ribu ton. Nilainya sekitar US$333 juta.

Bayu mengatakan, masalah utama rendahnya ekspor kopi RI terletak pada produktivitas petani kopi. Pemerintah mencermati masalah tersebut, karena salah satu faktornya terkait harga.

"Kalau harganya sudah turun terlalu jauh, biasanya petani tidak memelihara dan asal-asalan memetiknya, sehingga produktivitasnya rendah," kata dia.

Banyak Jenis

8 Terduga Teroris Jaringan JI Ditangkap, Polisi Ungkap Ada yang Berperan Jadi Bendahara

Indonesia sebenarnya memiliki banyak jenis kopi lokal. Beberapa di antaranya pun laku di pasar ekspor, misalnya kopi Gayo dan Jawa (Java).

"Sebetulnya, kopi Indonesia cukup mahal. Ada kopi Jawa, Mandailing, Gayo, Toraja, dan kopi Ijen," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak.

Sayangnya, Nus tak menyebut kisaran harga masing-masing kopi tersebut. Dia hanya menyebut daerah-daerah penghasil kopi yang harganya tak semahal kopi-kopi lokal yang disebutkan di atas.

"Di luar speciality coffee yang harganya tidak terlalu mahal, ada di Lampung, Bengkulu, dan Sumatera Selatan yang menghasilkan sekitar 50 persen kopi dari jenis robusta," kata dia.

Tiga daerah itu pun disebut daerah segitiga emas kopi karena disebut penghasil kopi terbanyak.

Selain itu, Nus menyebutkan, ada lima negara besar yang memasok kopi dari Indonesia. Yang terbesar adalah Amerika Serikat.

"Ada lima negara pemasok kopi terbesar pada 2013, yaitu Amerika Serikat yang pangsa pasarnya 16,27 persen, Jerman 12,73 persen, Prancis 8,48 persen, Italia 5,8 persen, dan Jepang 5,59 persen," kata Nus. (ren)

Ketum PSS Erick Thohir bersama Emil Audero Mulyadi

Blak-blakan, Ketum PSSI Erick Thohir Ungkap Pembicaraan dengan Emil Audero

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, blak-blakan soal pertemuan dengan kiper Inter Milan, Emil Audero. Akankah Emil akan jadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia terbaru.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024