Pemerintah Gunakan Lahan Pengembang untuk Normalisasi Ciliwung

Proyek Sodetan Kali Ciliwung
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Alasan Pemprov DKI Gelontorkan Rp 22,2 M untuk Perbaiki Rumah Dinas Gubernur
- Pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Ciliwung masih terus terkendala masalah warga. Di sekitar bantaran Sungai Ciliwung, banyak warga yang enggan dipindahkan agar pemerintah bisa melakukan normalisasi.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Iskandar, kepada
Ogah Pakai Pelampung, Bocah 6 Tahun di Cikarang Tewas Tenggelam di Kolam Renang
VIVAnews , Kamis 21 Agustus 2014 mengungkapkan, hingga saat ini pengerjaan sudah mencapai 20 persen.


"Progresnya baik, sekarang sudah di atas 20 persen," katanya.


Iskandar menambahkan, sejauh ini pekerjaan baru bisa dilakukan di atas tanah pengembang dan pemerintah di beberapa titik. Di antaranya, Rindam Jaya Condet, Kalibata, Tebet, sekitar MT Haryono, dan juga apartemen Pancoran.


Dia melanjutkan, para pengembang ini memberikan lahannya agar normalisasi bisa berjalan. Sementara itu, untuk tanah yang dimiliki masyarakat, dia mengatakan, belum ada kemajuan.


Pemerintah provinsi, menurut Iskandar, saat ini sedang melakukan inventarisasi tanah-tanah milik mereka. Pembebasan tanah untuk proyek yang akan mengurangi titik banjir di Jakarta ini, ujar Iskandar, merupakan tanggung jawab pemda.


Iskandar menuturkan, secara keseluruhan ada 19 kilometer (km) area di pinggir sungai yang harus dinormalkan. Kontraktor, hingga saat ini, baru bisa mengerjakan tiga hingga empat km.


Dia memaparkan, proyek bernilai Rp1,2 triliun ini masih mampu untuk diselesaikan pada 2016. Dengan syarat, imbuhnya, pemerintah daerah bisa mengatasi permukiman liar yang ada di sepanjang Sungai Ciliwung.


"Progres keuangannya mungkin baru 25 persen. Ini baru bertambah sedikit dari
down payment
yang kami berikan ke kontraktor sebesar 20 persen pada awal kontrak," katanya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya