Tarif Turun, Kualitas Jaringan Memburuk

VIVAnews - Penurunan tarif interkoneksi terhadap tarif pungut ritel telekomunikasi ternyata tidak serta merta memberi kepuasan kepada pengguna. Pasalnya, meskipun tarif menurun, kualitas jaringan semakin memburuk.

Kesimpulan tersebut diungkapka oleh hasil kajian Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI) terkait beleid 1 April 2008. Kajian berfokus pada pengaruh penurunan tarif terhadap kualitas layanan pelanggan.

Setahun sejak diluncurkan beleid 1 April 2008 mengenai penurunan tarif, jumlah pelanggan dan trafik telekomunikasi meningkat drastis. Beleid tersebut menjadikan tarif ritel semakin murah.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) Dian Siswarini mengatakan ada hambatan pada jaringan telekomunikasi para anggotanya.

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

"Peningkatan pelanggan paska penurunan tarif interkoneksi tidak diiringi peningkatan infrastruktur memadai," katanya pada acara 'Evaluasi Satu Tahun Beleid' di Hotel Sahid Sudirman Jakarta, Rabu 29 April 2009.

Kebutuhan infrastruktur jaringan yang lemah terutama disumbangkan pada kurangnya slot frekuensi untuk menampung jumlah pelanggan.

Pengamat Telekomunikasi Miftadi Sudjai mengatakan kemampuan jaringan telekomunikasi di Indonesia cukup padat. Untuk jaringan GSM 900 terdapat sekitar 24 carrier FDD dengan kapasitas 200 kHz. Sedangkan untuk jaringan 3G dengan 12 carrier FDD memiliki kapasitas 2x5 Mhz dengan lima operator.

Menurutnya, cara meningkatkan kapasitas jaringan melalui cara menggunakan menara bersama (BTS) untuk menghemat biaya investasi. "Tetapi harus diiringi dengan penambahan kanal frekuensi," kata Miftadi.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto di acara Musrenbang Jambi 2025

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto menyingung terkait dengan lahan di Sungai Penuh yang bisa dimanfaatkan menjadi lumbung ketahanan pangan. 

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024