Target Ekonomi Prabowo

Menkeu: Ekonomi Tumbuh 2 Digit Berisiko Besar

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan Indonesia sesungguhnya bisa dan perlu mendorong pertumbuhan ekonomi di level dua digit. Pertumbuhan yang tinggi diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

"Kita memang bisa dan perlu tumbuh dua digit," ujar Menteri Keuangan di Jakarta, Selasa malam, 28 April 2009. Namun, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dua digit ada risiko-risiko yang harus ditanggung.

Sri Mulyani menanggapi target ekonomi ambisius tumbuh di atas 10 persen seperti dicanangkan oleh calon presiden Prabowo Subianto, kemudian dikritisi oleh calon presiden dari Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Selama ini, ekonomi Indonesia memang belum pernah tumbuh dua digit," katanya. Namun, pada masa Orde Baru, ekonomi negeri ini pernah tumbuh 8 persen. "Itu dengan pertumbuhan investasi 20 - 25 persen."

Seperti ketika menjadi ekonom, Sri Mulyani kemudian menjelaskan berbagai opsi untuk menggapai pertumbuhan itu, serta risiko-risiko yang timbul.

Caranya, menurut dia, bisa dilakukan dengan cara menggenjot investasi. Untuk meningkatkan investasi, pemerintah harus menjaga stabilitas makroekonomi. Tanpa itu sulit untuk mendorong peningkatan investasi.

Pemerintah juga harus mendorong bank-bank secara agresif menyalurkan kredit. Untuk itu, pertumbuhan kredit bank harus di atas 40 persen. "Namun, bisa anda bayangkan, jika kredit bank tumbuh 40 - 50 persen, maka neraca bank bisa terancam," katanya.

Opsi lainnya adalah mendorong perusahaan-perusahaan di bursa, misalnya dengan cara menerbitkan obligasi. Namun, lagi-lagi itu membutuhkan kepastian dan stabilitas agar surat utang yang diterbitkan tidak terlalu mahal.

Sedangkan, dari pemerintah juga bisa dilakukan dengan cara menggenjot belanja anggaran secara besar-besaran. Tetapi, untuk menggerojok belanja dalam jumlah, pemerintah perlu menerbitkan obligasi dan mengajukan pinjaman besar-besaran. "Itu sangat berisiko bagi anggaran negara," katanya.

Menurut Sri Mulyani, Indonesia memang bisa dan harus mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun, dia mengingatkan dalam situasi saat ini yang bisa dilakukan oleh pemerintah adalah mendorong pertumbuhan ekonomi tetap realistis. Bahwa ada yang ingin tumbuh dua digit, itu kan kampanye. "Namanya kampanye, ya kampanye."

KPK Cegah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Usai jadi Tersangka Kasus Korupsi Potongan Insentif
Suzuki Jimny di IIMS 2022

Suzuki Jimny di Indonesia Kena Recall karena Masalah Ini, Segera Bawa ke Bengkel Resmi

PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) melakukan penarikan kembali atau recall untuk Suzuki Jimny 3 pintu. Para pemilik Jimny ini pun diwajibkan membawa mobilnya ke bengkel..

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024