Pemegang Saham Elnusa Minati Duta Graha

VIVAnews - Pemegang saham PT Elnusa Tbk kabarnya berniat memiliki saham di PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK) yang sedang menjajaki sejumlah proyek infrastruktur di mancanegara.

Sumber VIVAnews menuturkan, Tridaya Esta, pemegang saham Elnusa dikabarkan akan melepas kepemilikan sahamnya di anak perusahaan PT Pertamina (Persero) dan dananya dialihkan ke Duta Graha yang berencana ekspansi usaha ke luar negeri tahun ini.

"Kabarnya, setelah mendukung pendanaan proyek-proyek Duta Graha, Tridaya berniat memiliki saham di DGIK," ujarnya di Jakarta, Rabu malam, 29 April 2009.

Corporate Secretary Duta Graha Johan Halim mengakui, perseroan menyambut baik adanya rencana tersebut, karena bakal ada dana segar yang masuk. "Tapi, mengenai pembelian saham itu menjadi kewenangan pemegang saham, bukan di jalur direksi," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 30 April 2009.

Sebelumnya, Johan Halim mengakui, perseroan saat ini sedang gencar membidik sejumlah proyek infrastruktur di mancanegara. "Kami memang sedang menjajaki beberapa negara, termasuk Timur Tengah," tuturnya.
 
Per 31 Maret 2009, Lintas Kebayoran Kota menguasai saham berkode DGIK sebanyak 33,03 persen, Lokasindo Aditama 22,35 persen, Rezeki Segitiga Mas 9,02 persen, dan sisanya dimiliki publik.

Pada perdagangan Kamis, 30 April 2009 pukul 11.10 WIB, DGIK naik Rp 4 (5,47 persen) di level Rp 77. Broker PT Indo Premier Securities dengan kode broker PD tercatat sebagai broker yang paling banyak mengoleksi saham Duta Graha Indah.

Teguh Ramadhani, pengamat pasar modal berpendapat, rencana masuknya modal dari pemegang saham Elnusa ke Duta Graha bisa menjadi sentimen positif bagi kinerja perseroan ke depan. Sebab, akan mengalir dana segar bagi proyek-proyek emiten.

Namun, dia mengakui, rencana masuknya Tridaya ke dalam kepemilikan saham DGIK mesti ditinjau lagi seberapa besar, karena hal itu akan menjadi acuan arah bisnis perseroan ke depan. "Tapi kalau semuanya benar, saham ini layak diakumulasi beli," ujar Teguh.
 
Sementara itu, penghasilan usaha perseroan sampai akhir 2008 meningkat 35,06 persen menjadi Rp 1,35 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1 miliar.

Namun, laba bersih akhir 2008 turun sebesar 20,24 persen menjadi Rp 60,84 miliar dari tahun sebelumnya Rp 76,28 miliar.

Meningkatnya beban usaha menjadi Rp 43,79 miliar pada tahun buku 2008 dari periode yang sama 2007 sebesar Rp 19,18 miliar membuat laba bersih tergerus.

Sejarah Bakal Pecah, Besok Raja Aibon Kogila Serahkan Tongkat Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI
Festival balon udara digelar di Pekalongan dan Wonosobo Jawa Tengah

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024