Pembangunan Bandara Baru di Yogyakarta Ditentang Warga

Demonstrasi tolak pembangunan bandara baru di Kulon Progo, Yogyakarta
Sumber :
  • Antara/ Sigid Kurniawan

VIVAnews -  Rencana pembangunan bandara baru di Yogyakarta terus berlanjut. Tim Persiapan Pengadaan Tanah bagi Bandara Baru Yogyakarta telah menyelesaikan tahapan sosialisasi kepada warga masyarakat Kulonprogo, di Yogyakarta.

Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I, Farid Indra Nugraha, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 23 September 2014 mengatakan, sosialisasi yang digelar di enam desa yaitu Desa Sindutan, Palihan, Jangkaran, Kebonrejo, Temon, dan Glagah ini dilaksanakan sejak 16 hingga 23 September 2014.

Secara umum, menurut Farid, sosialisasi berlangsung lancar dan sesuai harapan. Tim Persiapan yang terdiri dari Pemprov DI Yogyakarta, Pemkab Kulonprogo, dan Angkasa Pura I mengapresiasi seluruh warga masyarakat yang antusias menghadiri acara sosialisasi.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?

"Apresiasi juga kami berikan kepada para petugas pengamanan yang turut menjaga situasi sehingga tetap kondusif," ujar Farid.

Kepala Biro Pemerintahan Setda Provinsi DI Yogyakarta Haryanto mengatakan prosentase kehadiran warga yang hadir dalam sosialisasi mencapai 90 persen.

"Dari sekitar 2.800 undangan yang kami sebar, sekitar 2.200 warga hadir dalam sosialisasi," kata Haryanto.

Dari enam desa lokasi sosialisasi, diakui memang sempat terjadi ketegangan di Desa Palihan dan di Desa Glagah, karena adanya aksi demonstrasi beberapa warga yang menolak keberadaan bandara.

Angkasa Pura menganggap jika muncul penolakan dalam prosesnya, itu merupakan bagian dari dinamika. Apalagi terkait proyek sebesar pembangunan bandara seperti ini.

Angkasa Pura I selaku pihak yang memerlukan lahan untuk pembangunan bandara akan menjalankan proses pengadaan lahan sesuai tahapan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

"Masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan pernyataan setuju atau tidak setuju, keinginan, keluhan atau bahkan keberatannya pada tahap konsultasi publik. Harapan kami seluruh warga yang mendapat undangan dapat hadir dalam konsultasi publik,” tambah Haryanto.

Haryanto mengatakan, pembangunan bandara baru adalah sebuah keniscayaan untuk menjawab kebutuhan bandara berstandar internasional bagi Yogyakarta. Kondisi eksisting Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang didesain hanya untuk menampung 1,2 juta penumpang per tahun, harus melayani hingga 5,7 penumpang di tahun 2013.

Sementara di sisi udara, delapan parking stand yang ada dirasakan kurang optimal dalam melayani pergerakan pesawat udara dengan 138 penerbangan baik domestik maupun internasional.

Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024