Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 dan kondisi politik saat ini membawa dampak negatif bagi perkembangan harga sewa ruang perkatoran di Jakarta. Sebelum Pilpres, sejak 2012, terus terjadi kenaikan harga sewa ruang kantor secara terus menerus.
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, dalam acara konferensi pers di Jakarta, Selasa 7 September 2014, mengungkapkan di area Central Business District
Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, dalam acara konferensi pers di Jakarta, Selasa 7 September 2014, mengungkapkan di area Central Business District
(CBD) Jakarta sudah ada pemilik gedung yang menurunkan harga sewanya.
"Di daerah CBD sudah ada yang menurunkankan harganya untuk menarik penyewa" katanya.
Dia menuturkan, penurunan harga sewa ruang kantor tersebut dihitung dari luasan kantor yang tersedia. Sedangkan luasan yang sudah memiliki penyewa tidak dihitung.
Gedung-gedung di area CBD ini, menurut Ferry, mulai bersikap realistis. Mereka sadar harga sewa yang mereka tawarkan terlalu tinggi, sehingga harus mengalami penyesuaian.
Dia menuturkan, beberapa waktu belakangan terjadi penurunan permintaan sewa ruang kantor, karena adanya Pilpres. Bahkan, dengan kondisi yang seperti ini, terjadi perang harga sewa antar para pemilik gedung.
Dia menambahkan, tingkat keterisian (okupansi) perkantoran di area CBD Jakarta mengalami penurunan menjadi 95 persen dari 98 persen pada 2012. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
(CBD) Jakarta sudah ada pemilik gedung yang menurunkan harga sewanya.