Ribuan Hektare Sawah di Jambi Lenyap

Ilustrasi/Aktivitas di tambang emas
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru
VIVAnews
Tas Istri Daniel Mananta Dicopet di Mall, Dompet dan HP Raib
- Sejak aktivitas penambangan emas tanpa izin merejalela di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, sedikitnya 1.500 hektare sawah di Kecamatan Pangakalan Jambu dan Sungai Manau lenyap.
Gus Yahya Sebut Rencana Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia Sudah Didengar Sejak 2018

Belum ada upaya serius dari pemerintah setempat untuk memberantas penambangan ilegal ini. Meski telah rusak, Pemkab Merangin masih membangun irigasi untuk pengairan dikawasan pertanian di dua kecamatan tersebut.
Gus Yahya Berkelakar soal Jabatan Menteri di Kabinet Selanjutnya: Jangan-jangan NU Semua


Penambangan tak resmi ini menyebabkan program Pemkab Merangin yang mencanangkan Kecamatan Pangkalan Jambu dan Sungai Manau sebagai daerah peningkatan swasembada beras, gagal total. Fasilitas umum dirusak warga dan dijadikan lahan pertambangan emas ilegal, termasuk irigasi yang menjadi nadi sawah-sawah warga.


Wakil Bupati Merangin Khafied Moen mengungkapkan, dari 1.500 hektare sawah di Kecamatan Pangkalan, kini tinggal 180 hektare.


"Itu (jumlah) pemaparan dari Dinas Pertanian. Kalau Kecamatan Sungai Manau tidak disebutkan, karena kita fokus ke Pangkalan Jambu," katanya, Rabu 22 Oktober 2014.


Menurut dia, pembangunan irigasi tidak dibangun di kawasan Pangkalan Jambu, melainkan di Kecamatan Sungai Manau yang masih ada harapan untuk pengembangan sawah.


Ia menjelaskan, untuk bisa memulihkan kawasan Pangkalan Jambu memerlukan biaya dan proses yang sangat besar dan sepertinya mustahil bisa dilakukan. "Itu bisa dilakukan dengan menyiram tanah kembali di atas lahan tambang ilegal. Itu mustahil bisa dilakukan karena sangat luas," kata Khafied.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya