Investor Cermati Harga Minyak Mentah, Indeks Wall Street Bervariasi

Sumber :
  • REUTERS/Eduardo Munoz
VIVAnews
Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi, pada akhir perdagangan Senin waktu New York, setelah sebelumnya mengalami  kenaikan mingguan terbaik sepanjang tahun ini.

Farhat Abbas Diperiksa Polisi Pekan Ini soal Laporan Penistaan Agama ke Pendeta Gilbert

Hal itu dipicu, seperti dikutip dari laman
BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, Begini Respons Dirut BRI
CNBC , Selasa 28 Oktober 2014, investor mulai mencermati pengaruh fluktuasi harga minyak mentah terhadap kesehatan ekonomi global dan memilah laba kuartalan perusahaan besar AS.

"Investor memiliki tarik menarik antara fundamental ekonomi Amerika Serikat yang kuat versus makro ekonomi global," ujar Art Hogan, Chief Market Strategist Wunderlich Securities. 


Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,1 persen, dengan saham Merck menjadi saham
bluechip
yang paling mendapatkan keuntungan dari 30 komponen penyokong indeks.


Sementara itu, indeks S&P 500 kehilangan 0,2 persen, dengan saham sektor telekomunikasi yang paling tidak merugi dari 10 sektor penyokong indeks. Adapun, indeks Nasdaq naik 0,1 persen.


Wall Street memandang harga minyak jenis West Texas Intermediate sebesar US$80,50 per barel menjadi
pivot poin
sebuah risiko yang berdampak pada kesehatan ekonomi global.


Sentimen lain, yakni melihat survei
initial public offering
(IPO) atau penawaran umum saham perdana perusahaan di Jerman yang menunjukkan sentimen bisnis Jerman menurun pada Oktober untuk bulan ke-enam berturut-turut, yang meningkatkan kekhawatiran pada negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu.


Saham Merck & Co tergelincir setelah perusahaan farmasi itu membukukan laba di bawah ekspektasi pasar. Sementara itu, saham Apple bergerak lebih rendah.


Imbal hasil (
yield
) treasury 10 tahun yang digunakan untuk menentukan suku bunga KPR dan kredit konsumsi turun menjadi 2,261 persen.


The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar, levelnya naik 2,2 persen menjadi 16,47.


Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 554 juta unit saham dengan volume komposit mendekati  3 miliar unit saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya