- VIVAnews/Imam Zuhdi
VIVAnews - Ratusan hektare tanaman padi di Tuban, Jawa Timur, rusak akibat serangan hama ulat sundep yang meningkat pada musim tanam tahun ini.
Tiap petani merugi hingga jutaan rupiah, karena sebagian besar tanaman padi telah puso alias gagal panen.
Hama ulat sundep menyerang tanaman padi siap panen milik para petani di wilayah Kecamatan Widang, Plumpang, Bancar, Rengel, dan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Serangan hama paling parah salah satunya menimpa tanaman padi milik para petani di Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Di wilayah ini lebih dari 200 hektar tanaman padi rusak parah, akibat diserang ulat sundep yang berlangsung sejak sebulan terakhir, saat padi berumur 60 hari.
“Sebagian besar padi di daerah sini diserang hama ulat sundep,” kata Daruslan, petani setempat, Rabu 29 Oktober 2014.
Serangan hama yang terus meningkat menyebabkan sebagian besar tanaman padi telah puso alias gagal panen, biji padi tumbuh tak berisi alias gabuk. Akibatnya, hasil panen petani setempat turun drastis lebih dari 50 persen dibanding biasanya.
Jika pada musim sebelumnya, hasil panen petani mencapai rata-rata 7 ton per hektare, maka kini hanya berkisar 3 hingga 4 ton saja.
“Sejak diserang hama sundep itu padi tumbuh gabuk (tak berisi), bahkan sebagian besar gagal panen. Kalaupun tidak, hasilnya ya anjlok 50 persen dibanding biasanya,” lanjut Daruslan.
Penurunan hasil panen ini, menyebabkan sejumlah petani mengaku rugi besar. Kerugian setiap petani berkisar antara Rp5-16 juta, tergantung luas lahan yang mereka miliki.
Bahkan kerugian diperparah dengan turunnya harga jual gabah di tingkat petani. Kualitas gabah yang buruk akibat serangan hama ulat sundep menyebabkan harga jual gabah terus turun.
Jika di awal masa panen harga gabah mencapai kisaran Rp4.200 per kilogram, maka kini tinggal berkisar Rp3.800 saja tiap kilogramnnya.
“Bukan hanya diserang hama, harganya pun juga anjlok dibanding sebelumnya,” ujar Yono, petani lain.
Berharap benih unggul
Mengahadapi kondisi ini, sejumlah petani mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap, ada bantuan benih unggul yang tahan hama dari Dinas Pertanian setempat.
“Harapannya ya, dapat bantuan benih, agar para petani dapat kembali bercocok tanam pada musim tanam berikutnya,” tambah Yono.
Sementara, terkait mewabahnya serangan hama ulat sundep ini, Kepala BidangTanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Tuban, Suparno, menyatakan bahwa hingga saat ini hama ulat sundep menyebabkan lebih dari 480 hektare padi di 5 Kecamatan di Kabupaten Tuban, puso atau gagal panen.
Menurutnya, total kerugian yang diderita petani mencapai Rp2,4 miliar.
“Akan kami upayakan bantuan benih bagi petani yang mengalami kerugian akibat serangan hama ulat sundep, untuk kebutuhan musim tanam berikutnya,” kata Suparno.
Imam Zuhdi/ Tuban