Subsidi Pupuk Ditekan Jadi 20%

VIVAnews - Departemen Pertanian berencana akan menekan subsidi pupuk hingga 20 persen dari anggaran yang disetujui tahun ini, Rp 17,5 triliun. 

"Sebaiknya subsidi pupuk tidak terlalu besar, cukup 20 persen saja tapi seluruh pupuk mendapatkan subsidi," kata Menteri Pertanian Anton Apriyantono pada BUMN Executive Breakfast Meeting di Ruang Oryza, Perum Bulog, Jalan Gatot Subroto Jakarta, Rabu 6 Mei 2009.

Sementara, dia menambahkan, 80 persen anggaran subisidi yang lain bisa dialihkan ke pembangunan infrastruktur pertanian. "Memang kalau seluruh pupuk disubsidi, kompensasinya HPP gabah beras harus dinaikkan seiring peningkatan harga pupuk," katanya. 

Dengan mekanisme tersebut, Anton memperkirakan akan terjadi penghematan hingga Rp 10 triliun. Menurut Anton, sistem subsidi yang sekarang berlaku dinilai tidak adil untuk petani kecil. "Petani kecil yang lahannya rata-rata seluas 3 - 5 hektar, hanya mendapat porsi subsidi yang kecil. Berbeda dengan petani besar yang mempunyai lahan lebih luas akan mendapatkan subsidi banyak," ujarnya.

Pembangunan infrastruktur untuk pertanian, Anton mencontohkan, dengan pembangunan pabrik pupuk organik skala kecil. Setelah dikaji, pembangunan satu unit hanya memerlukan investasi sebanyak Rp 350 juta. Dengan satu pabrik pupuk organik skala kecil, diperkirakannya bisa memelihara sekitar 30 ekor sapi dan mempekerjakan satu orang.

"Hanya dengan anggaran Rp 3,5 triliun, 10 ribu unit pabrik bisa dibangun dan bisa memelihara 300 ribu ekor sapi dengan menampung 10 ribu tenaga kerja," ujarnya. Dengan produksi 300 ribu ekor sapi, menurutnya, dalam dua tahun ke depan, Indonesia tidak perlu impor sapi.

Anton mereferensikan keberhasilan program pokok pengembangan pertanian yang anggarannya sebanyak Rp 100 juta mampu dimanfaatkan sebanyak 240 orang petani. "Melalui program tersebut, petani bisa memanfaatkan untuk pengadaan pupuk dan benih," katanya.

Anton menyesalkan subsidi pupuk hanya dinikmati petani-petani besar. "Walau secara nasional, akan bermanfaat untuk meningkatkan produksi," ujarnya.

Dengan adanya sistem subsidi yang baru, menurut Anton, petani kecil akan terbantu dengan banyaknya pabrik pupuk organik yang bisa dikelola. "Daripada tiap tahun anggaran habis," katanya. Lagipula, dia menambahkan, perkebunan dan petani besar cuma sedikit jumlahnya dibandingkan petani kecil.

BRI Targetkan Pengguna BRImo Tembus 36 Juta di Akhir 2024
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg 2024 Pekan Depan, Total Ada 297 Perkara

MK akan memulai rangkaian perselisihan hasil pemilihan umum atau PHPU untuk sengketa Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.  Ada 297 perkara yang teregistrasi.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024