Boediono Wapres, Rugikan Ekonomi Indonesia

VIVAnews - Rencana menyandingkan Gubernur Bank Indonesia Boediono sebagai calon Wakil Presiden berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono dianggap kurang tepat.

"Saya sih setuju saja. Tapi, itu kurang tepat," ujar Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 7 Mei 2009.

Menurut dia, menempatkan Boediono sebagai Wakil Presiden manfaatnya kurang bagi perekonomian Indonesia. Sebab, posisi Wapres lebih banyak berperan sisi politiknya ketimbang ekonomi. "Saya pikir Indonesia justru rugi."

Boediono sebagai seorang ahli ekonomi lebih tepat dan optimal dalam posisi seperti sekarang ini, memimpin bank sentral. Apalagi, menurut Yudhi, ekonomi harus dikawal oleh orang yang memang ahli.

"Begitupun jika Menteri Keungan Sri Mulyani ditarik ke posisi Wapres, itu juga disayangkan," kata dia. "Orang-orang seperti Boediono dan Sri Mulyani lebih bagus dalam posisi sekarang."

Dia mengaku memang tidak ada persoalan jika Boediono ditempatkan sebagai Wapres. Posisi itu juga lebih tinggi ketimbang Gubernur BI karena kekuasaannya lebih besar lagi menyangkut seluruh Indonesia. "Tapi, kalau saya main catur, saya tidak akan pasang Boediono di Wapres."

Organisasi Liga Muslim Dunia Ucapkan Selamat ke Prabowo: Semoga RI Makin Maju
VIVA Militer Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dari hidupkan kota mati di sarang OPM hingga sejahterakan prajurit.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024