VIVAnews - Setelah menghilang beberapa tahun paska lengsernya Presiden Soeharto pada 1998, Prabowo Subianto memilih pensiun dari dinas militer. Prabowo seolah menghilang memilih mengkonsolidasikan seluruh bisnisnya.
Putera begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini memilih tinggal di Amman, Yordania. Ia praktis tak pernah muncul di depan publik. Apalagi, ikut dalam hiruk-pikuk perpolitikan nasional.
Prabowo yang namanya meredup kembali mencuat menyusul keikutsertaannya dalam konvensi calon presiden Partai Golkar pada Pemilu 2004. Kemudian dalam Musyawarah Nasional VI Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan Kongres V Petani pada Desember 2004, dia terpilih menjadi Ketua Umum HKTI periode 2004-2009 menggantikan Siswono Yudo Husodo.
Seperti dikutip laman prabowosubianto.info, Senin 11 Mei 2009, mantan menantu Soeharto ini mengkonsolidasikan bisnisnya melalui induk perusahaan Nusantara Energy Group. Perusahaan ini mencakup lima sektor, yaitu industri kertas, industri kehutanan dan perkebunan, pertambangan, perikanan, dan jasa profesional.
Di Industri kertas, Nusantara Energy memiliki PT Kiani Kertas. Perusahaan yang didirikan pada 1990 ini memiliki area sebesar 3.400 hektar yang digunakan untuk pabrik kertas, perumahan karyawan, sekolah swasta, dan berbagai fasilitas perusahaan. Lokasi pabrik ini di sekitar Sungai Berau Kalimantan Timur.
Pabrik kertas milik Kiani memiliki kapasitas produksi 1.500 ton per hari atau 525 ribu ton per tahun. Perusahaan memperoleh bahan baku dari hasil perkebunan sendiri. Kiani pernah memperoleh sertifikat ISO 900-2005 sebagai perusahaan dengan manajemen yang berkualitas tinggi.
Meski sempat tersandung dalam kredit macer Bank Mandiri, utang Kiani ke bank itu sudah tidak bermasalah lagi. Kini, aset Kiani Kertas mencapai US$ 788 juta.
Di sektor kehutanan dan perkebunan, Nusantara Energy memiliki enam perusahaan, di antaranya PT Kiani Hutani Lestari, PT Belantara Pusaka, PT Tanjung Redeb Hutani, PT Kiani Lestari, PT Tusam Hutani Lestari, dan PT Tidar Kerinci Agung.
Di industri pertambangan, Nusantara Energy memiliki tujuh perusahaan, yaitu PT Energi Persada Nusantara, PT Nusantara Wahana Coal, PT Nusantara Kaltim Coal, PT Batubata Nusantara Coal, PT Kaltim Nusantara Coal, PT Nusantara Santan Coal, PT Nusantara Berau Coal.
Sedangkan di sektor perikanan, Nisantara Energi memiliki PT Jaladri Swadesi Nusantara. Lalu di sektor jasa, melalui PT Gardatama Nusantara dan PT Tribuana Antarnusa. Total aset Nusantara Energy Group lebih dari US$ 1 miliar.
VIVA.co.id
17 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
BYD Siap Rilis Mobil Listrik Pikap, Begini Wujud Utuhnya
100KPJ
sekitar 1 jam lalu
BYD akan meramaikan ceruk pasar komersial melalui pikap kabin ganda bertenaga listrik. Sebelumnya jenama asal China itu sudah memiliki mobil listrik penumpang, dan bus
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
29 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis Branding In Seongsu Episode 19: Kisah Pilu Alasan Dendam Lomon 5 sejak Tahun Lalu
IntipSeleb
2 jam lalu
Branding In Seongsu episode 19 mengisahkan bagaimana perasaan Lomon untuk balas dendam tercipta karena alasan yang memilukan. Apa itu? Intip spoilernya di bawah.
Intip Fakta Menarik Liza Natalia, Tinggalkan Karier Sebagai Biduan demi Menjadi Instruktur Zumba
JagoDangdut
12 menit lalu
Lantas apa saja fakta menarik Liza Natalia yang kini tinggalkan profesi sebagai penyanyi dangdut dan beralih sebagai instruktur Zumba? Berikut ini ulasannya!
Selengkapnya
Isu Terkini