Januari 2015, Koperasi Nasional Jalankan Pupuk Bersubsidi

Lapor Harta Kekayaan Menteri Koperasi dan UKM Datangi KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Ahmad Rizaluddin

VIVAnews - Pemerintah berupaya untuk kembali menggeliatkan usaha koperasi nasional melalui pupuk bersubsidi. Langkah ini diharapkan dapat terealisasi pada Januari 2015 mendatang.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengatakan bahwa saat ini tahap rutin telah terlaksana secara teknis. Hal tersebut, katanya, sekaligus membahas siapa yang nantinya akan berperan sebagai distributor dari masing-masing provinsi.

Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

"Ini harus dirapatkan berdasarkan dari Dinas Koperasi UKM masing-masing provinsi. Kita masih godok dan mengusahakan agar 2015 sudah jalan, mudah-mudahan Januari dapat dipastikan terlaksana," ujarnya saat dikonfirmasi usai meresmikan gedung Koperasi UKM NTB, Selasa, 23 Desember 2014.

Puspayoga menyampaikan harapannya itu, untuk membangkitkan kembali semangat koperasi yang sudah lama tertidur. Yakni dengan memberikan peran yang lebih sebagai distributor dan pengecer pupuk yang bersubsidi pemerintah.

Mitsubishi Fuso Resmikan Diler 3S Baru di Morowali

Ia pun menyebutkan, Menteri Perdagangan sudah merespons baik mengenai wacananya dalam bentuk nota kesepahaman. Begitu pun, katanya, Menteri Pertanian terkait dengan pabrik pupuk nasional.

Kesepahaman yang dimaksud, lanjutnya, tentang bagaimana memberikan Koperasi Unit Desa (KUD) mendapatkan peranan besar dalam hal penyaluran pupuk bersubsidi.

Erick Thohir Buka suara soal Dugaan Pemain Naturalisasi Dibayar Bela Timnas Indonesia

"Kini kita sudah ada nota kesepahaman dengan menteri perdagangan. Demikian juga dengan menteri pertanian, termasuk pabrik pupuk. MoU itu, untuk bagaimana memberikan KUD memiliki peran yang lebih besar untuk penyaluran pupuk bersubsidi ini," ujarnya.

Terhadap wacananya tersebut, Puspayoga pun tak ingin gagal. Ia menekankan koperasi untuk siap karena awal program harus berjalan dengan baik.

Selain itu, untuk koperasi tingkat provinsi, juga tidak boleh ada yang gagal. Sementara bagi yang belum, akan menuai pembinaan.

"Saya bilang koperasi yang siap boleh, kalau yang tidak siap jangan dulu. Ini program starting-nya harus jalan. Semua koperasi yang lain juga pasti mampu, karena sudah lama tertidur. Jadi, yang mampu kita angkat, sementara yang belum kita bina," tambahnya.

Baca juga:

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya