Pengembangan Blok Natuna D Alpha

Setahun Pertamina Tak Tentukan Rekanan

VIVAnews - Sudah setahun PT Pertamina diberi wewenang mengelola dan memilih rekanan guna mengelola Blok Natuna D Alpha. Namun, hingga kini semuanya semakin tidak jelas.

"Sampai saat ini kami belum mendapat laporan dari Pertamina mengenai hasil seleksi mereka untuk memilih rekanan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis 13 Mei 2009.

Purnomo menjelaskan, Departemen masih menunggu laporan dari Pertamina. Dia juga membantah pernyataan ExxonMobil kembali ditunjuk menjadi rekanan Pertamina untuk mengelola lapangan gas lep;as pantai Kepulauan Riau itu. "Kami tidak pernah menunjuk Exxon menjadi rekanan Pertamina," ujarnya.

Dari hasil seleksi konsultan Pertamina, Wood Mackenzie, telah menentukan delapan perusahaan yang masuk dalam daftar rekanan Pertamina. Perusahaan-perusahaan itu adalah ExxonMobil (Amerika Serikat), Total (Perancis), Chevron (Amerika Serikat), Statoil (Norwegia), Shell (Belanda), ENI (Italia), CNPC (China) dan Petronas (Malaysia).

Blok Natuna D Alpha merupakan lapangan gas terbesar di dunia. Sejumlah perusahaan menyatakan minatnya karena kandungan gasnya sangat tinggi. Sayangnya, gas yang dikeluarkan Blok Natuna itu masih bercampur dengan gas karbon dioksida, sehingga Pertamina tak bisa mengembangkan blok itu sendiri.

Gak Percaya Anaknya Biasa Pakai Narkoba, Ibunda Chandrika Chika: Saya Tau Anak Saya Seperti Apa
Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) Refly Harun saat diwawancarai oleh wartawan di Padang, Sumatra Barat, Selasa, 28 November 2023.

Refly Harun: Anies-Muhaimin Pengkhianat Jika Gabung Pemerintah

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun, memberikan tanggapannya terkait peluang pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bergabung ke Pemerintahan usai kalah di Pilpres.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024