Pemerintah Desak Industri Tingkatkan Anggaran Penelitian

Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Muhammad Nasir
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ OJT/ AGITA TARIGAN

VIVA.co.id - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir mengatakan, kegiatan penelitian untuk pengembangan industri perlu ditingkatkan.

Produsen Pesawat Ini Bakal PHK 7.000 Karyawan

Ia mencatat, sebagian besar atau 60 persen peneliti ada di lingkungan perguruan tinggi dan 22 persen berada di lembaga penelitian milik pemerintah. "Sedangkan sisanya 18 persen ada di lingkungan industri, dari 40 ribu jumlah peneliti di Indonesia," ujar Nasir dalam pidato yang dibacakan Deputi Bidang Kelembagaan Iptek Kementerian Ristek dan Dikti pada pembukaan konferensi di Yogyakarta, Rabu, 4 Maret 2015.

Menurut Natsir, dalam konsep Sistem Inovasi Nasional yang dikembangkan pemerintah saat ini, industri berperan menghasilkan barang dan jasa yang bernilai ekonomis sekaligus menjadi pelaku utama dalam kegiatan inovasi. Untuk itu, industri diharapkan menambah jumlah peneliti serta mengalokasikan anggaran guna kegiatan riset dan pengembangan.

Ini Cara Pemerintah Redam PHK

"Perlu anggaran litbang dari industri dan swasta," katanya.

Nasir menuturkan, anggaran riset Indonesia saat ini hanya 0,08 dari PDB. Dari total anggaran riset tersebut sekitar 80 persen berasal dari pemerintah. Hanya sekitar 20 persen saja bersal dari industri dan swasta. “Berbeda dengan negara yang sudah maju, anggaran riset dari dunia industri capai 75 persen,” katanya menambahkan.

China Dipandang 'Pusat Kekecewaan' Sektor Manufaktur

Nasir berharap, kegiatan riset diarahkan untuk bisa menghasilkan produk riset yang langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri. "Perguruan tinggi sudah selayaknya berubah paradigma dari konsep universitas pengajaran menjadi universitas riset."

Sementara, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam kesempatan yang sama mengatakan, kebijakan iptek dan inovasi punya fungsi penting dan strategis bagi pemerintah daerah untuk mengenal dan menggali potensi wilayah masing-masing.

Menurut dia, pembangunan daerah saat ini tidak lagi berbasis pada sumber daya alam semata melainkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pengetahuan. "SDM yang tangguh menentukan faktor daya saing bangsa. Namun iptek harus dikelola utuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk sektor usaha dengan segala permasalahannya.”

![vivamore="Baca Juga :"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya