Pasar Bebas, Industri Keramik Diminta Genjot Daya Saing

The Third Jakarta Contemporary Ceramics Biennale
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pemerintah meminta industri keramik nasional untuk meningkatkan daya saing. Tujuannya, agar pasar ekspor bisa terisi.

Terlebih, Indonesia punya keunggulan dan potensi yang besar dalam upaya pengembangan industri keramik, dengan didukung ketersediaan bahan baku dan sumber energi gas.

"Industri keramik nasional memiliki beberapa keunggulan dibandingkan produsen keramik negara lain, yaitu tersedianya deposit tambang sebagai bahan baku keramik yang cukup besar dan tersebar di berbagai daerah seperti ball clay, feldspar, dan zircon, maupun ketersediaan energi gas yang melimpah sebagai bahan bakar proses produksi," kata Menteri Perindustrian, Saleh Husin, dikutip keterangannya, Kamis 19 Maret 2015.

Saleh mengatakan, prospek industri keramik nasional dalam jangka panjang masih cukup besar, seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat, terutama untuk jenis tile/ubin karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan baik properti maupun perumahan.

"Industri keramik di Indonesia telah berkembang dengan baik selama lebih dari 30 tahun dan merupakan salah satu industri unggulan," kata dia.

Saleh mengatakan, pemerintah melakukan berbagai strategi kebijakan dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pengembangan industri keramik nasional, antara lain mendorong terjaminnya kontinuitas pasokan gas dengan harga yang kompetitif, penguasaan teknologi dan fabrikasi, serta meningkatkan promosi ke pasar ekspor.

"Produksi keramik nasional setiap tahunnya terus meningkat dan memberikan kontribusi yang cukup baik dalam mendukung pertumbuhan perekonomian nasional. Karena itu, industri keramik terus meningkatkan kualitas maupun desainnya, guna merebut pangsa pasar dalam negeri maupun manca negara," kata dia.

Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot



87 persen diserap lokal

Menurut data Kementerian Perindustrian, pada 2014, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,8 juta meter persegi (m2) per hari dan produksinya 1,6 juta m2 per hari.

Hasil produksi 87 persen diserap pasar lokal dan 13 persen diekspor. Nilai penjualan industri keramik mencapai Rp30 triliun dan diproyeksikan pada tahun ini mencapai Rp36 triliun.

Saat ini, produsen keramik lantai dan dinding berjumlah 35 perusahaan dengan jumlah pabrik keseluruhan 95 unit. Secara keseluruhan, industri keramik mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang.

Imbuh Saleh, industri keramik nasional masih berpeluang untuk dikembangkan, mengingat konsumsi keramik per kapita yang masih rendah sekitar 1 m2 dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya sudah di atas 2 m2.

“Dengan jumlah penduduk 200 juta, serta prospek pembangunan properti dan konstruksi yang diperkirakan akan terus berkembang pada tahun–tahun mendatang, menandakan akan terbukanya peluang pasar yang perlu dimanfaatkan dengan sebaik–baiknya bagi industri keramik nasional," kata dia.

Hadapi globalisasi

Selanjutnya, dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015 dan globalisasi, perlu adanya upaya peningkatan daya saing industri keramik nasional dengan melakukan pengembangan kemampuan SDM di bidang desain dan rekayasa produk.

“Bahkan, juga perlu disusun standar kompetensi untuk SDM industri keramik, serta melakukan pelatihan dengan mengundang para ahli di bidang keramik dari dalam maupun luar negeri," kata Saleh.

Adapun langkah strategis yang telah dilakukan Kemenperin, antara lain meningkatkan program peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN), serta pengawasan pelaksanaan standar nasional Indonesia (SNI) wajib bagi keramik yang beredar di pasar dalam negeri.

Saleh pun mengharapkan, kepada Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (ASAKI), selaku penyelenggara Pameran Keramika 2015, agar dapat mempromosikan produk keramik dalam negeri di tingkat nasional maupun internasional, serta mampu membawa industri keramik nasional bersaing di pasar global dengan produknya yang berkualitas dan inovatif.

Selain itu, juga diharapkan pameran tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana pertukaran informasi dan transaksi bisnis antara pengusaha dengan pengguna produk keramik. (asp)

Eks Sespri Sekjen Ungkap BAP KPK Bocor ke Pejabat Kementan

![vivamore="Baca Juga :"]

Siswa SMP Dibacok dan Dibegal Saat Pulang Sekolah Sendirian
[/vivamore]
Kerajinan Keramik, Plered

Berburu Kerajinan Keramik Plered Purwakarta

Beragam model guci juga tersedia di sini.

img_title
VIVA.co.id
30 Juni 2015