Kebijakan Energi Berubah, Tiongkok Kurangi Impor Batu Bara

Ilustrasi/Pekerja tambang batu bara
Sumber :
  • China Daily/REUTERS

VIVA.co.id - Bank Dunia menegaskan, pertumbuhan ekonomi tidak akan lagi ditopang oleh ekspor komoditas yang mengalami booming beberapa tahun lalu. Sebab, konsumen terbesar komoditas energi Indonesia yaitu Tiongkok, telah mengubah kebijakan yang diterapkan. 

United Tractors Sebut Opsi Pengurangan Karyawan Lumrah
Ekonom Utama Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop, Senin 13 April 2015, mengungkapkan bahwa saat ini, Tiongkok mulai beralih mengembangkan sumber energi terbarukan. Penggunaan batu bara yang selama ini diimpor secara masif dari Indonesia mulai dikurangi oleh negara tersebut. 

Komoditas Lesu, United Tractors Terpaksa Efisiensi
"Itu alasan mengapa harga komoditas internasional turun, ini berdampak negatif terhadap Indonesia," ujar Ndiame di kantornya, Jakarta. 

21 Perusahaan Batu Bara Sepakat Kontrak dan Perjanjian Karya
Dia mengatakan, peralihan kebijakan energi yang diterapkan oleh negara Tirai Bambu tersebut secara cepat dilakukan. Hal itu, yang menjadi penyebab anjloknya kinerja ekspor Indonesia anjlok.  

"Secara dramatis, Tiongkok menjauh dari coal (batu bara), proyek-proyek  yang menggunakan coal dikurangi tajam," tegasnya. 

Tugas pemerintah baru, menurutnya, adalah bagaimana mengembalikan jalur pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang benar. Tidak mengandalkan ekspor, tetapi mngembangkan motor perekonomian lainnya, seperti peningkatan investasi dan mendorong kebangkitan sektor industri nasional. 

"Sekarang, kalau mau tumbuh, ya harus sesuai dengan pola pertumbuhan yang seharusnya," tambahnya. (asp)



![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya