- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -Presiden Direktur PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Dinno Indiano optimistis sukuk mudharabah BNI Syariah I tahun 2015 senilai Rp750 miliar dapat diserap pasar.
Dia beralasan, kinerja BNI Syariah sepanjang 2014, cukup menggembirakan. Fakta tersebut, diharapkan mampu menarik minat investor pada sukuk mudharabah.
"BNI Syariah optimis masyarakat dan calon investor akan menyerap Sukuk Mudharabah BNI Syariah I di tahun ini," kata Dinno, dalam konfrensi pers di Hotel Ritz Carlton, SCBD, Jakarta, Rabu 15 April 2015.
Sekadar informasi, laba BNI Syariah hingga Desember 2014 mencapai Rp163,25 miliar. Torehan itu naik 38,98 persen dibanding perolehan laba tahun sebelumnya, sebesar Rp117,46 miliar.
"Aset tumbuh sebesar 32,52 persen dari tahun sebelumnya dengan posisi total aset per Desember 2014 mencapai Rp19,49 triliun," ujarnya.
Pertumbuhan aset ini, lanjut Dinno, karena didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 33,79 persen dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 41,42 persen dari tahun sebelumnya.
Sepanjang 2014, BNI Syariah berhasil mencatat pembiayaan senilai Rp15,04 trilun. Sebagian besar (52,60 persen) merupakan pembiayaan konsumtif. Disusul oleh pembiayaan produktif UKM sebesar 21,61 persen.
Sementara itu, pembiayaan komersial menyumbang 16,15 persen. Sedangkan pembiayaan mikro berkontribusi sebesar 6,96 persen, dan pembiayaan dari produk Hasanah Card menyumbang 2,68 persen terhadap total pembiayaan.
"Dengan pertumbuhan pembiayaan, pertumbuhan DPK meningkat sebesar 41,42 persen, dari tahun sebelumnya, atau tumbuh sejumlah Rp4,76 triliun dengan rasio tabungan dan giro sebesar 45,38 persen," tuturnya.
Namun, BNI Syariah belum mampu mereduksi kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Tingkat NPL 2014, bertahan pada level 1,86 persen, sama dengan tahun sebelumnya. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]
Tampung Tax Amnesty, BNI Pikirkan Lepas Saham Syariah
Pelepasan saham BNI Syariah dilakukan ke mitra strategis.
