Mandiri Sekuritas Optimis Ekonomi RI Tumbuh di Kuartal II

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II Tahun 2014
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Pakai ATM Link Himbara, Bank Mandiri Hemat Miliaran Rupiah
- Mandiri Sekuritas tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia, saat memasuki kuartal kedua tahun ini tetap meningkat. Meskipun pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi diprediksi berada di bawah lima persen.

Ekonomi Lesu, Transaksi Harian Mandiri Sekuritas Drop

Kepala Peneliti Ekonomi Mandiri Sekuritas, Aldian Taloputra, Kamis 23 April 2015, mengatakan penurunan pertumbuhan itu hanya sebatas perkiraan saja. Sehingga, belum ada angka pastinya.
Minat Investasi Saham di Indonesia Masih Minim


"Penurunan itu masih dihitung, tetapi ke depannya bisa saja naik kembali sebesar 5,3 persen. Semoga itu bisa tecapai sepanjang tahun ini," ujar Aldian di Plaza Mandiri, Gedung Bapindo, Jakarta.


Kenaikan pertumbuhan itu, kata Aldian, bisa dilakukan dengan cara seperti yang saat ini sudah dilakukan pemerintah. Dengan melakukan belanja modal dan revisi anggaran yang sudah mulai selesai


Aldian menyampaikan, agar pertumbuhan Indonesia tak kembali mengalami penurunan, pemerintah harus memperhatikan beberapa aspek, misalnya di penjualan manufaktur.


"Dari data yang ada, produk manufaktur ini, terutama motor dan mobil mengalami penurunan masing-masing sebanyak 14,1 persen
year on year
(yoy) dan 19,1 persen (yoy) di kuartal pertama 2015," katanya.


Selain itu, penyebab lainnya adalah konsumsi listrik yang melambat sebesar 2,6 persen (yoy). Dengan begitu, realisasi pajak juga turun dari Rp246 triliun menjadi Rp222,4 triliun, atau terkontraksi 9,8 persen di kuartal pertama tahun ini.


"Ada juga dengan belanja modal pemerintah, APBN-P (Anggaran Pemerintah dan Belanja Negara Perubahan) kita dipercepat Februari, sehingga memang di kuartal pertama 2015 tidak ada belanja. Itu realisasi belanja rendah," terangnya.


Sebagai informasi, realisasi belanja pemerintah pada kuartal pertama 2015, diperkirakan sebanyak 18,5 persen, atau sekitar Rp367,1 triliun dari APBN-P tahun ini sebesar Rp1.984,1 triliun.


"Jadi, bisa dimengerti. Ke depannya, semoga pertumbuhan mengalami kenaikan dan itu bisa tercapai," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya