Ekonomi Kerakyatan Capres Tidak Konkret

VIVAnews - Visi ekonomi kerakyatan yang diusung tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden belum ada yang memberikan ukuran pencapaian. Program ekonomi kerakyatan dinilai masih dalam tataran wacana dan tidak konkret.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN)  Sandiaga S Uno setelah Diskusi Corporate Social Responsibility di Auditorium Gedung D Kampus A Universitas Trisakti, Selasa 2 Juni 2009.

Sandi menilai, visi ekonomi ketiga pasangan calon tersebut berarah kepada ekonomi kerakyatan. Namun, tidak ada yang menetapkan program-program konkret, terarah, dan terukur untuk meraih tujuan itu.

Tantangan utama, kata dia, yang dihadapi presiden dan wakil presiden terpilih nantinya masih seputar permodalan usaha kecil dan menengah (UKM) dan menentapkan lahan bekerja untuk mereka.

Sandi mencontohkan, untuk Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak ada satu pun pasangan calon yang menetapkan berapa ukuran KUR dalam mencapai sasaran selama pemerintahannya.

Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

"Berapa permodalan yang akan dikucurkan dan bakal menyentuh, serta berapa besar untuk sektor UKM tidak dijelaskan," kata Sandi. Begitu juga dengan program pemberdayaan, penciptaan pasar, serta pembinaan UKM yang dinilai masih terlalu umum.             

Sandi menambahkan, komitmen pasangan capres dan cawapres mengenai UKM mulai dapat dirasakan pada 100 hari pertama pemerintahan. "Saat ini, banyak UKM yang masih digusur lahan usahanya. Patut dilihat bagaimana mengatasinya," katanya.

VIVA Militer: Bendera Israel

Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Kementerian Luar Negeri Australia memperingatkan bahwa situasi keamanan dapat memburuk dengan cepat, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024