Penjualan Meningkat, Unilever Bagikan Dividen

unilever hq
Sumber :
  • urbika.com

VIVA.co.id - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp752 per saham dari laba bersih 2014, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

"Dividen final akan kami bagikan di bulan depan sebesar Rp416 per saham, sebelumnya kami sudah membagikan Rp336 per saham pada 5 Desember 2014. Total menjadi Rp752 per saham, atau setara dengan Rp5,7 triliun," kata Presiden Direktur Unilever, Hemant Baksi di Jakarta, Senin 8 Juni 2015.

Menurut Hemant, pelemahan pertumbuhan ekonomi dan volatilitas rupiah yang melemah tidak berpengaruh signifikan pada penjualan perseroan di 2014.

"Unilever membukukan penjualan di 2014, sebesar Rp34,5 triliun, atau meningkat 12,2 persen dari 2013," tuturnya.

Dengan demikian, jelas dia, pendapatan per saham mengalami kenaikan sebesar 7,3 persen. "Laba usaha meningkat 8,3 persen menjadi Rp7,8 triliun, dengan marjin laba usaha 22,5 persen," ujar Hemant.

Penjualan naik

Sementara itu, untuk tahun buku 2014, UNVR berhasil membukukan penjualan sebesar Rp34,5 triliun, atau naik sebesar 12,2 persen dibandingkan penjualan pada tahun buku sebelumnya sebesar Rp30,7 triliun.

Menurut Hemant Bakshi, total pertumbuhan penjualan pada tahun buku 2014 disumbangkan dari dua divisi utama perseroan.

"Yang pertama, dari divisi Foods and Refreshments yang membukukan penjualan sebesar Rp9,9 triliun, atau tumbuh 18,4 persen. Kedua, dari divisi Home and Personal Care menyumbang penjualan Rp24,6 triliun, atau tumbuh 9,9 persen," kata dia, saat Public Expose di Hotel Mulia, Jakarta.

Hemant mengatakan, di tengah lemahnya pertumbuhan ekonomi dan volatilitas nilai mata uang di 2014, perseroan dapat tumbuh berkat kinerja yang sangat baik dari semua kategori produk.

"Kami gembira bahwa di tengah situasi perekonomian yang berat, perseroan dapat mempertahankan pertumbuhan dua digit yang sehat berkat kekuatan inovasi."

Dia mengakui, dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan kenaikan Upah Minimum Regional (UMR) selama 2014, juga menyebabkan kenaikan biaya-biaya.

Laba Bank Mayora Ditopang Naiknya Penyaluran Kredit

"Namun, kami memilih untuk tidak membebankan seluruh kenaikan biaya ini kepada konsumen. Alih-alih, kami mengimplementasikan berbagai program penghematan," ujar dia.

Di sisi lain, laba usaha perseroan meningkat 8,3 persen menjadi Rp7,8 triliun pada tahun buku 2014. "Dengan marjin laba usaha sekira 22,5 persen," ujarnya. (asp)

Adhi Karya

Banyak Kontrak Mundur, Laba Adhi Karya Turun

Semester II dapat kontrak renovasi stadion Gelora Bung Karno.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016