BPPT: Uji Klinis untuk Ketahanan Pangan

Obat-obatan Herbal
Sumber :
  • istockphoto

VIVA.co.id - Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Listyani Wijayanti, mengatakan keterlibatan BPPT untuk ketahanan pangan sudah cukup lama.

Industri Farmasi Membaik, Indofarma Bidik Rp1,9 Triliun
Selain program beras analog dan ikan nila, BPPT masih mempunyai program terkait dengan vertilisasi bahan pupuk kimia yang akan dikembangkan untuk produktivitas jenis tanaman di Indonesia.

92 Persen Bahan Baku Obat-obatan di RI Masih Impor
"Tugas yang diamanahkan, bukan cuma teknologi pangan. Tapi kesehatan. Salah satunya bahan farmasi," Kata Listyani di Jakarta, Selasa, 16 Juni 2015.

Hujan Deras Bakal Guyur Jabodetabek Sampai 5 Februari
Saat ini, BPPT ingin berencana untuk memberikan usulan kepada Kementerian Kesehatan terkait untuk bahan-bahan farmasi, seperti jamu, obat kimia, dan obat herbal.

"Kita punya fasilitas untuk formulasi bahan-bahan seperti itu. Jadi, tidak terus menerus menjadi jamu. Sekarang masyarakat sudah pinter," ujarnya.

Dia mengatakan, semua jenis farmasi harus melakukan uji klinis untuk pengembangan lebih lanjut. Kendati demikian, menurut Listyani masih ada beberapa industri farmasi yang menolak untuk melakukan hal tersebut.

"Kalo bisa uji klinis. Kami punya fasilitas sampai pra-klinik. Tetapi, banyak industri kita yang tidak mau. Maunya langsung. Kalau kita masih menganut tahap-tahap tertentu," ucapnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya