Genjot Ekspor, Kemendag Bidik Pasar China dan Timur Tengah

Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
RI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Tanpa Merek di Australia
- Kementerian Perdagangan tengah melirik kerja sama dengan negara-negara di China, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa untuk meningkatkan ekspor. 

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?
Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengungkapkan, saat ini pemerintah sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintah China untuk menggenjot ekspor produk Indonesia ke Negeri Tirai Bambu itu.

Bahas Produksi Lada, Enam Negara Duduk Bareng
Rachmat menuturkan, Indonesia saat ini tidak harus mengandalkan bahan primer yang diekspor ke China. Menurutnya, akan lebih baik apabila produk bahan baku lain didorong untuk masuk ke China.

"Selain bahan baku, produk lain juga akan kita dorong ke China. Bagaimanapun harus ada diversifikasi," ujarnya di Jakarta, Selasa, 16 Juni 2015.

Menurutnya, saat ini masih banyak potensi pasar yang belum dikembangkan untuk menjadi wilayah ekspor produk Indonesia. Seperti Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur. 

"Saya lihat, banyak pasar yang belum kita kembangkan. Seperti Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Timur juga kita belum besar ekspornya," ungkapnya.

Rachmat mengungkapkan, guna menyelaraskan rencana pemerintah yang ingin menggenjot ekspor, diperlukan adanya dialog kerja sama bilateral dalam investasi perdagangan antar negara.

"Saya kasih contoh dengan Swiss. Sebelumnya kita defisit ekspor. Sekarang ada peningkatan ekspornya. Saya lihat kita harus aktif melakukan dialog. Ini harus difokuskan," ungkapnya.

Untuk ke depannya, Rachmat akan berupaya untuk mendorong pasar-pasar ekspor dan mengembangkan pasar di luar negeri. 

"Kita masih banyak peluang karena potensinya masih besar. Harus seimbang biar tidak bergantung pada satu negara saja. Akan kami garap ke depan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya