Bank Permata Catatkan Pendapatan Rp4,23 Triliun

Bank Permata.
Sumber :
  • en.indonesiafinancetoday.com
VIVA.co.id
Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia
- PT Bank Permata Tbk mencatat laba bersih sebesar Rp837 miliar pada semester I-2015, naik 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp801 miliar.

Setelah Malaysia, Bank Mandiri Rambah Filipina dan Vietnam
Direktur Keuangan Bank Permata, Sandeep Jain, Rabu 29 Juli 2015, mengatakan total pendapatan operasional naik 21 persen menjadi Rp4,23 triliun. 

Mandiri Siapkan 300 Juta Ringgit Bangun Cabang di Malaysia
Kenaikan pendapatan operasional ini didorong oleh pertumbuhan pada pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). 

Pendapatan bunga bersih tumbuh menjadi Rp3,13 triliun dari Rp2,69 triliun di tahun sebelumnya didorong perbaikan marjin bunga bersih. 

Sementara itu, pendapatan berbasis biaya naik menjadi Rp1,1 triliun dari Rp815 miliar di tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja yang baik di bancassurance, trade finance, kegiatan treasury dan dampak penyertaan modal di PT Astra Sedaya Finance," kata Sandeep di Jakarta.

Di tengah melambatnya kegiatan ekonomi secara umum, kata dia, total aset per 30 Juni 2015, mencapai Rp187 triliun, atau naik lima persen dari Rp177 triliun pada tahun sebelumnya. 

Sementara itu, kredit termasuk pembiayaan syariah tumbuh 2 persen menjadi Rp130 triliun pada akhir Juni 2015, dibanding periode yang sama 2014.

"Pertumbuhan kredit ini didorong oleh bisnis UKM dan segmen lokal, serta middle market corporates yang di topang oleh trade finance dan produk pinjaman. Namun, kredit turun 2 persen dibandingkan dengan akhir Desember 2014," kata dia.

Bank Permata mencatat pertumbuhan empat persen pada dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp144 triliun. Pertumbuhan kredit yang lambat dan tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih tinggi mengakibatkan perbaikan rasio loan-to-deposit (LDR) menjadi sebesar 90 persen dibandingkan 92 persen pada tahun sebelumnya. 

Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 14 persen dan ekuitasnya tumbuh 9 persen menjadi Rp17,7 triliun pada akhir Juni 2015. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya