Pemerintah Tugasi Lembaga Ini Genjot Pembiayaan Ekspor

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), atau yang biasa disebut Indonesia Eximbank, mendapatkan tugas khusus dari pemerintah untuk menyediakan pembiayaan ekspor atas proyek komersial mulai tahun ini. Ada pun, tugas itu untuk menunjang kebijakan program ekspor.

Anggaran Banjir Minim, Belum Semua Sungai Dibenahi
Kebijakan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK.08/2015 pada tanggal 14 Juli 2015 tentang Penugasan Khusus kepada Lembaga Pembiayaan Eskpor.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
"Penugasan khusus ini diberikan melalui program penugasan khusus ekspor NIA (National Interest Account) untuk menyediakan transaksi, atau proyek yang dianggap sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh pemerintah," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat 14 Agustus 2015.

Robert menjelaskan, dalam penugasan ini, pemerintah akan memberikan dana pengelolaannya yang direncanakan dalam anggaran penerimaan belanja negara (APBN) 2016.

"Tahun depan akan ada dana dari APBN dalam penugasan khusus ini. Dana ini diberikan, agar keuangan LPEI tidak terganggu," ungkapnya.

Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, Ketua Dewan Direktur Eximbank Indonesia (LPEI), Ngalim Sawega, mengatakan dengan adanya tugas khusus ini, tugas LPEI bertambah. Yakni, memberikan layanan kepada eksportir baru yang selama ini sulit untuk dikonsolidasi.

"Selama ini, kami hanya memberikan pinjaman kredit penjamin. Namun, dengan penugasan ini, diharapkan akan menambah layanan kepada eksportir yang baru selama ini sulitt dilakukan," kata Ngalim.

Ngalim berharap, ekspor produk dalam negeri akan meningkat dengan adanya tugas khusus dari pemerintah, serta meminimilasir sektor impor negara. 

Dia menuturkan, hal tersebut nantinya mampu meningkatkan cadangan devisa dalam negeri, guna menggenjot sektor pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami harapkan, para pengusaha bisa menambah produknya untuk bisa diekspor dan mengurangi produk impor. Ini tentunya bisa membantu pertumbuhan ekonomi semakin tinggi," katanya.

Sekedar informasi, pada pertengahan 2015 ini, Indonesia Eximbank mencatat pembiayaan sebesar Rp65,45 triliun. Untuk penjamin, sebesar Rp4,67 triliun dan asuransi mencapai Rp968,4 triliun. Total aset Indonesia Eximbank, saat ini mencapai Rp73,46 triliun.

Dia menambahkan, sejak berdirinya Indonesia Eximbank pada 2009, rata-rata pertumbuhan pembiayaan sebesar 43,7 persen, penjaminan 535,02 persen, asuransi 657,67 persen, dan total aset 36,58 persen. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya