Boediono

Ekonomi Indonesia Mau ke Mana?

VIVAnews - Calon wakil presiden pasangan Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono, hari ini meluncurkan buku dengan judul 'Ekonomi Indonesia Mau ke Mana?" Buku setebal 149 halaman ini dibalut dengan sampul putih, dan cover foto close up Boediono tampak depan.

Peluncuran buku ini dilakukan di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin 15 Juni 2009. Tak ada yang menonjol dari sisi buku ini. Isinya pun adalah kumpulan esai ekonomi Boediono selama ia berkarir sebagai dosen dan Gubernur Bank Indonesia. Buku ditulis tanpa pembagian BAB, tapi hanya berupa tema.

 Ada 9 tema yang ditulis oleh Boediono, di antaranya Dimensi Ekonomi-Politik Pembangunan Indonesia, Ekonomi Indonesia Mau ke Mana?, Mempertemukan Pandang Menyerasikan Langkah, Pengendalian Ekonomi Makro dalam Ekonomi Pancasila, Perspektif Makro Pemulihan Ekonomi Indonesia, Apa Prasyarat Dasar bagi Ekonomi Indonesia untuk Dapat Pulih, Ilmu Ekonomi dalam Praktik: Krisis dan Penanganannya, 1997-2005, Kebijakan Fiskal sekarang dan Selanjutnya dan Keynote Speech Gubernur Bank Indonesia.

Buku cetakan pertama pada Juni 2009 ini juga disajikan tanpa sebuah foto satu pun. Isi karangan secara keseluruhan hanya tampak tulisan dan beberapa diagram. "Buku hadir untuk memberikan wawasan ekonom dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk memahami bagaimana pikiran sosok Boediono," ujar Tony Prasetiantono yang mengomentari penerbitan buku ini, 15 Juni 2009.

Sosok Boediono diakui memang belakangan ini ia adalah Profesor yang mulai tumbuh minatnya terhadap disiplin ilmu di luar ekonomi. Sinyal ini mulai muncul saat beliau berpidato pengukuhan sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, pada 24 Februari 2007.

"Beliau mencari jawaban terhadap kegelisahan, apakah reformasi yang kita tempuh sejak 1998 sudah benar? Kalau ya, mengapa pertumbuhan ekonomi kita tidak beranjak cepat," katanya.

Boediono pada siang ini dijadwalkan mengadakan diskusi dan sekaligus peluncuran buku ini di Auditorium Perpustakaan Nasional pada pukul 13.00 WIB. Peserta yang hadir adalah masyarakat umum yang mayoritas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024