Dituding Bikin Macet

Depperin Tetap Prioritas Industri Otomotif

VIVAnews - Meski dituding menyebabkan kemacetan di beberapa kota besar, terutama ibukota, industri otomotif tetap mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

"Depperin akan tetap prioritas pada industri ini, sedangkan pengaturan lalu lintas sebaiknya diserahkan ke otoritas yang berwenang, seperti Dephub dan Pemda," kata Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Depperin Budi Darmadi di sela-sela Seminar Nasional Industri Otomotif Indonesia "Merebut Posisi Puncak di Pasar ASEAN" di kantor Departemen Perindustrian Gatot Subroto Jakarta, Rabu, 17 Juni 2009.

Hal serupa dikatakan Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor Johny Darmawan. Kemacetan, menurutnya, bukan gara-gara mobil tapi bagaimana transportation traffic management." "Jepang bisa menjadi contoh penerapan traffic management untuk mengurangi kemacetan," ujarnya.

Di Jepang, Johny menambahkan, dengan traffic management bisa menurunkan tingkat kemacetan sampai 30 persen. Hal serupa terjadi di Amerika dan Eropa yang rata-rata kemacetan turun pada kisaran 20 hingga 25 persen.

Johny meminta pemerintah menertibkan transportasi publik dan areal parkir, ketimbang menghentikan produksi mobil. "Salah, kalau pemerintah menyetop mobil baru karena industri ini penting, bukan sekedar jualan, tapi banyak karyawan yang terlibat," kata dia. Sebanyak 400 ribu orang karyawan dipekerjakan dalam industri otomotif.

Menurutnya, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk mengurangi kemacetan terutama di Jakarta. Misalnya, mobil tua tidak boleh di dalam kota tapi di luar kota. "Selain itu, disiplin dan cara berkendaraan harus ditingkatkan dan untuk ini aparat hukum harus bergerak," kata Johny.

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Bambang Trisulo juga mengakui, mustahil menghentikan produksi kendaraan. "Kendaraan itu seperti tuntutan alam, tidak bisa orang terus-terusan jalan kaki," ujarnya.

Konfrontasi Memanas, Iran Pertimbangkan Penggunaan Nuklir Lawan Israel

Untuk mengurangi kemacetan, kata dia, perlu pembenahan infrastruktur dan sikap manusia.

"Infrastruktur harus mencontoh Bangkok, fly over keliling sudah ada. Tapi kita, yang di Semanggi saja cuma tiang pancang saja. Berarti pemerintah tidak bisa cari investor, belum lagi tumpang tindih perda," ujar Bambang.

antique.putra@vivanews.com

Asosiasi Sepak Bola Palestina Serukan Sanksi Terhadap Tim Israel pada Pertemuan FIFA
Pemain Timnas Qatar U-23 merayakan gol

Gol Menit 103, Qatar Lolos Perempat Final Piala Asia U-23 Usai Kalahkan Yordania

Timnas Qatar U-23 menjadi tim pertama yang lolos ke babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Kepastian itu didapat usai sang tuan rumah mengalahkan Yordania.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024