Banyak Masalah di Garam, Rizal Ramli Bentuk Tim Monitoring

Pekerja memanen garam di pegaraman Desa Bunder
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Saiful Bahri
VIVA.co.id
Dukung Rizal Ramli Maju Pilkada, Buruh Mulai Keliling Pabrik
- Guna memenuhi dan menakar kebutuhan produksi dan impor garam nasional, Kementerian Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman akan segera membentuk tim khusus untuk memonitoring garam.

Rizal Ramli tentang Ahok: Serahkan pada Tuhan Menghukumnya
Menko Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengatakan, nantinya tim monitoring ini tugasnya juga untuk menutupi kebocoran yang terjadi pada segmentasi garam. 

Rizal Ramli Tutup Mulut Ditanya Pilkada Jakarta
"Ada dugaan kebocoran (garam) dari aneka pangan ke konsumsi," kata Rizal di kantornya, di Jakarta, Senin 21 September 2015

Rizal mengakui adanya kekhawatiran sebagian jenis garam bocor itu jenis garam yang bocor tersebut pun terbagi menjadi 3 kategori, yaitu garam industri (ncl diatas 97pct), garam aneka pangan, dan garam konsumsi.

"Jadi, kalau industri mereka pemakai ke reguler, kita perkenankan impor berapa saja akan tetapi, tetap dilakukan post audit," ujarnya

Rizal melanjutkan, untuk mengatasi kebocoran garam ini, melalui tim monitoring juga akan bekerja sama dengan aparat terkait, hal ini diharapkan untuk mengawasi agar segmentasi garam efektif.

"Kan sudah ada segmennya. Jangan sampai terjadi kebocoran. Kami minta kementerian perdagangan dan bea cukai juga memonitor betul agar terjadi segmentsai yang tepat," kata dia. 

Sementara itu, terkait masih banyaknya importir-importir garam yang nakal sehingga banyak membuat petani garam lokal merugi, Rizal juga meminta kepada Kemendag untuk mengganti sistem kuota menjadi sistem tarif dalam perdagangan garam.

"Untuk tarif kami persilahkan Kemendag untuk menghitung, ancang-ancang perhitungan kami yaitu Rp150-Rp200 per kilogram, itu cukup untuk memberikan perlindungan ke petani, ini juga supaya para petani pendapatannya lebih tinggi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya