Sumber :
- Ralf Manteufel / Wikimedia Commons
VIVA.co.id
- Maskapai penerbangan Air France akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 5.000 pekerjanya. Hal ini akan dilakukan jika fase kedua restrukturisasi perusahaan yang bertujuan untuk memangkas biaya operasional dijalankan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
AirAsia Tawarkan Tiket Rp299 Ribu ke Malaysia
Baca Juga :
Jokowi: Kereta Akan Kurangi Macet di Bandara
Dikutip dari Reuters, Rabu, 7 Oktober 2015, maskapai penerbangan Prancis ini sebelumnya telah melakukan PHK sebanyak 2.900 pekerjanya pada tahap pertama restrukturisasi. Hal tersebut diungkap seorang sumber serikat pekerja kepada Reuters, Selasa waktu setempat.
Baca Juga :
Air France Luncurkan Maskapai Berbiaya Murah
Diungkapkan pula, maskapai tersebut gagal melakukan negosiasi dengan para pilotnya untuk meningkatkan jam terbangnya dengan bayaran yang sama. PHK yang dilakukan itu memicu protes keras dari para staf maskapai.
"Jika masuk ke tahap kedua dari rencana (restrukturisasi), akan ada pemecatan langsunng 5.000 pekerja," kata seorang pejabat serikat buruh membenarkan informasi sebelumnya yang disampaikan investigasi mingguan Le Canard Enchaine.
Pada Senin lalu, Air france mengatakan, bisnis rute jarak jauh akan dikurangi 10 persen dengan menurunkan armada sebanyak 14 pesawat dari 93 yang ada.
Sumber tersebut menjabarkan secara kasar, setiap pesawat yang tidak beroperasi dapat menghemat biaya operasional 100 pelayan, 50 pilot, 200 pekerja divisi darat dan penghematan produktivitas lainnya. Fakta tersebut menunjukan jumlah pemotongan karyawan akhirnya bisa mencapai hampir 8.000 pegawai.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jika masuk ke tahap kedua dari rencana (restrukturisasi), akan ada pemecatan langsunng 5.000 pekerja," kata seorang pejabat serikat buruh membenarkan informasi sebelumnya yang disampaikan investigasi mingguan Le Canard Enchaine.
