Kredit Perbankan

BNI Tolak Kredit Listrik 3 Perusahaan Swasta

VIVAnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk tahun ini menargetkan kredit telekomunikasi sebesar Rp 10 triliun. Saat ini kredit yang sudah dicairkan mencapai Rp 7,4 triliun.

Direktur Utama BNI Gatot Soewondo mengakui bank saat ini memang sedang fokus pada pembiayaan sektor infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, telekomunikasi. "Salah satunya Telkomsel, itu masih kita evaluasi," kata Gatot di Jakarta, Senin 22 Juni 2009.

Untuk kredit sektor listrik, BNI juga menyediakan dana sebesar Rp 10 triliun. Namun dana sebesar itu diperkirakan tidak terserap semua karena yang terealisasi saat ini baru Rp 2,5 triliun. Rendahnya realisasi kredit ini karena banyak proyek swasta yang ditolak bank dengan alasan tidak bankable, di antaranya proyek senilai Rp 4,5 triliun yang diajukan tiga perusahaan swasta.  "Kita pernah mendapatkan isu ada guarantee bodong," katanya.

Untuk sektor perkebunan, BNI baru saja menandatangani kredit dengan PTPN III sebesar Rp 500 miliar. Menurut Gatot kredit itu merupakan kerjasama sinergi BUMN. "Kita ingin mengembangkan perkebunan, termasuk perkebunan swasta," katanya.

Dari sisi kredit bermasalah, hingga Maret NPL BNI mencapai 1,49 persen nett, dan NPL gross sebesar 5,2 persen. BNI juga telah melakukan restrukturisasi kredit, terutama pinjaman menengah karena sektor ini paling banyak menyumbang NPL.

"Kredit korporasi tidak terpengaruh, tapi kredit menengah terutama sektor manufaktur banyak bermasalah. Kredit menengah yang gagal sebesar Rp 50-70 miliar," katanya.

BNI sendiri manergetkan pertumbuhan kredit tahun ini sebesar 14-17 persen.

Mobil Listrik Vinfast Pakai Sistem Sewa Baterai, Segini Biayanya

umi.kalsum@vivanews.com

Gelombang tinggi laut terjang pesisir pantai (foto ilustrasi)

BMKG Sebut Gelombang hingga 2,5 Meter Bakal Terjadi di Perairan Indonesia, Ini Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 20 hingga 21 A

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024