Sumber :
- tender-indonesia.com
VIVA.co.id
- Pemerintah didesak segera memutuskan penerapan Floating Liquefied Natural Gas (FLNG) guna memproses gas dari lapangan Abadi di Blok Masela, laut Timor oleh Inpex Corporation.
Baca Juga :
2024, Blok Masela Siap Produksi?
Baca Juga :
Proyek Blok Masela Diminta Dipercepat
Praktisi Industri Minyak dan Gas Bumi (Migas), Hadi Purnomo mengingatkan, jangan sampai karena terlambat keputusan tersebut membuat Indonesia kehilangan kesempatan emas untuk merebut pasar gas internasional.
Baca Juga :
Arcandra: Blok Masela Tetap Pakai Skema Onshore
"Gorgon (lapangan gas milik Australia), sudah jalan dan sebentar lagi lapangan gas di Papua Nugini akan jalan. Sedangkan kita dengan Masela, terlambat jalan maka kita akan lost opportunity," Ujar Hadi dalam keterangan persnya, Jumat 16 Oktober 2015.
Mantan Kepala Lemigas Kementerian ESDM menyampaikan, sudah terlalu lama pemerintah melakukan kajian Floating LNG di blok Masela. Kini sudah saatnya mulai memikirkan pengoperasian lapangan gas di blok itu.
Diskusi membahas FLNG sudah lebih dari 10 tahun namun sampai saat ini belum juga berjalan bahkan cenderung stagnan.
"Saatnya sekarang menghitung lost opportunity jika telat beroperasi. Jangan sampai kita kehilangan pasar dan kehilangan pendapatan negara" tegasnya.
Di sisi lain, Hadi menambahkan negara harus segera hadir dan mengontrol ketat beroperasinya lapangan Abadi gas alam tersebut. Karena, jika diterapkan dengan sistem onshore LNG, maka akan memakan waktu lebih lama lagi karena merubah kajian.
Ditegaskan, sudah bertahun tahun Indonesia kehilangan kesempatan karena berkutat pada masalah kajian di Blok Masela.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mantan Kepala Lemigas Kementerian ESDM menyampaikan, sudah terlalu lama pemerintah melakukan kajian Floating LNG di blok Masela. Kini sudah saatnya mulai memikirkan pengoperasian lapangan gas di blok itu.