VIVAnews - Ito Warsito, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang baru bukanlah orang 'asing' bagi pelaku di industri pasar modal. Setelah menyelesaikan program Master of Business Administration (MBA) di Harvard Business School, Amerika Serikat (AS), dirinya langsung bergabung dengan PT Danareksa Sekuritas.
Alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) itu bergabung dengan Danareksa Sekuritas sejak 1994. Ito sempat menjabat sebagai direktur investment banking, sebelum memutuskan pindah ke PT Bahana Securities pada 2001 hingga kini.
Saat sebelum diputuskan sebagai Dirut BEI yang baru, Ito menjabat sebagai komisaris utama Bahana Securities, sekaligus direktur PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Ketika diwawancarai VIVAnews beberapa waktu lalu, Ito menekankan mengenai kesiapan bursa efek di dalam negeri dalam menghadapi sistem perdagangan terintegrasi di kawasan Asia Tenggara (Asean Linkage).
Menurut dia, Asean Linkage merupakan imbas dari globalisasi. Program tersebut tidak bisa dihindari penerapannya bagi perkembangan industri pasar modal di Indonesia. "Untuk menghadapinya, otoritas bursa harus menyiapkan anggota bursa (AB) agar nantinya bisa bersaing," ujar dia.
Ito menambahkan, persiapan otoritas dan AB harus dilakukan sejak saat ini hingga tiga tahun ke depan. Artinya, direksi terpilih periode 2009-2012 memiliki pekerjaan rumah tambahan untuk meningkatkan kinerja AB. "Kami harus meletakkan dasar-dasar supaya Indonesia tidak ketinggalan kalau Asean Linkage jadi diterapkan," tutur dia.
Paket Ito Warsito mengusung tiga kata kunci dalam menjalankan program kerja calon direksi BEI mendatang. Tiga kata kunci itu adalah pelayanan, daya saing, dan kredibilitas.
Pelayanan yang dimaksud adalah BEI sebagai perusahaan yang melayani semua pihak. BEI nantinya akan melayani anggota bursa (AB) sebagai pemegang saham sekaligus broker, emiten, dan investor yang bertransaksi saham. Semua pelaku pasar dianggap sama dan menjadi fokus pelayanan BEI.
Sementara itu, daya saing merupakan proses kesiapan BEI menghadapi persaingan dengan bursa regional guna menghidupkan aktivitas semua AB.
Selanjutnya, untuk kata kunci kredibilitas, yang dimaksudkan adalah agar kredibilitas otoritas bursa terjaga di hadapan anggota bursa, masyarakat, pemangku kepentingan, dan pemerintah.
Persoalan kredibilitas itu, Ito melanjutkan, dipicu banyaknya kasus di pasar modal, seperti yang menimpa PT Sarijaya Permana Sekuritas.
Beberapa kasus tersebut ikut mencoreng nama otoritas bursa, sehingga direksi baru nanti akan berupaya menjaga kredibilitas BEI dan anggota bursa. Upaya itu bisa dilakukan dengan membuat peraturan baru.
antique.putra@vivanews.com
VIVA.co.id
9 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Petahana Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, menumbuhkan harapan akan kembali berkoalisi dengan Partai Amanat Nasional pada pemilihan gubernur (Pilgub).
Link Live Streaming Anti Delay Timnas Indonesia U-23 vs Guinea Olimpiade Paris 2024
Gadget
14 menit lalu
Tim Nasional Sepak Bola Indonesia U-23 akan bertanding melawan Guinea U-23 di laga penuh gengsi dalam perebutan satu tiket Olimpiade Paris 2024. Ayo dukung Timnas Garuda.
Warga Kota Bogor dan sekitarnya di Jawa Barat diminta untuk memperhatikan prakiraan cuaca hari ini, 10 Mei 2024. Berikut adalah ringkasan prakiraan cuaca yang disediakan
Dapatkan update terbaru harga dan spesifikasi lengkap Samsung Galaxy A93 5G, yang kini lebih terjangkau!
Selengkapnya
Isu Terkini