Sumber :
- Business Insider
VIVA.co.id
- Coca-Cola pada Senin 16 November lalu, merayakan ulang tahun botolnya yang tahun ini berusia 100 tahun. Botol ikonik itu, telah mengantarkan perusahaan tersebut menjadi salah satu raksasa bisnis dunia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Dari Minuman Berkarbonasi ke Smartphone
Dilansir dari Business Insider, Selasa 17 November 2015, Vice President Inovasi dan Kewirausahaan Coca-Cola, David Butler dan penulis Linda Tischler, dalam buku berjudul 'Design to Grow' yang dirilis awal tahun lalu menjabarkan, botol berkontur unik tersebut merupakan salah satu dari tujuh strategi perusahaan untuk memenangkan pasar global.
Baca Juga :
Usai Pepsi, Coca Cola Kepincut Bikin Smartphone?
Ketika pebisnis dari Georgia, Asa Griggs Candler menjadi pemegang saham mayoritas dua tahun, setelah perusahaan itu berdiri pada 1888, dia membuat Coca-Cola menjadi populer memalui pemasaran dan melakukan pembotolan secara regional.
Tapi pada 1915, Candler kehilangan pasar, karena tumbuhnya ratusan kompetitor. Akhirnya, diumumkanlah kontes nasional desain botol baru Coca-Cola, hal itu merupakan sinyal kepada konsumen bahwa Coke adalah produk premium dibanding produk lainnya.
Mengetahui ada informasi tersebut, sebuah perusahaan kaca dari Indiana, Amerika Serikat, Root Glass Company, memutuskan mengikuti kompetisi desain itu. Pimpinan toko tersebut, Alexander Samuelsson mengirim dua anak buahnya untuk melakukan riset di perpustakaan setempat.
Kata kunci Coca menjadi panduan kedua orang itu untuk mencari ide di kamus-kamus yang dibaca. Akhirnya Butler menulis, Pengawas Toko Cetakan Kaca tersebut, Earl R datang dengan ilustrasi pabrik kakao yang menarik perhatiannya untuk menjadikan desain botol baru.
Memang Coca-Cola tidak ada hubungannya dengan kakao, tetapi buah kakao yang memiliki bentuk yang aneh dan menarik menjadi ispirasi desain botol minuman ringan tersebut. Dia dan timnya harus bekerja menyusun desain mirip dengan itu.
Root Glass mengajukan paten untuk desain pada 16 November 1915, dengan nama Samuelsson, dan eksekutif Coca-Cola menyukainya. Dan, tentunya desain itu memenangkan kompetisi.
"Pada 1920, kontur botol, karena itu disebut, telah menjadi artefak paling terkenal perusahaan," ujar Butler dan Tischler.
Selama abad yang lalu, Coca-Cola telah bermain dengan bentuk dan ukuran botol, dan produksi terfokus pada versi yang lebih mudah diproduksi dan didaur ulang. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tapi pada 1915, Candler kehilangan pasar, karena tumbuhnya ratusan kompetitor. Akhirnya, diumumkanlah kontes nasional desain botol baru Coca-Cola, hal itu merupakan sinyal kepada konsumen bahwa Coke adalah produk premium dibanding produk lainnya.
