The Fed Akhirnya Naikkan Suku Bunga Acuan

Sumber :
  • REUTERS/Carlos Barria

VIVA.co.id - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Hal tersebut menandakan keyakinan bahwa ekonomi AS sebagian besar telah pulih dari krisis keuangan 2007-2009.

Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Dilansir dari Reuters, Kamis 17 Desember 2015, komite kebijakan bank sentral AS menaikan suku bunga diantara 0,25 persen sampai 0,5 persen. Keputusan tersebut mengakhiri perdebatan panjang tentang apakah ekonomi AS cukup kuat untuk pembiayaan pinjaman yang lebih tinggi. 

" Dengan kinerja ekonomi yang baik dan diperkirakan akan terus membaik, hakim komite telah menetapkan kenaikan fed fund rate (FFR) dalam porsi yang tepat," ujar Gubernur The Fed, Janet Yellen, dalam konferensi pers pengumuman suku bunga itu Rabu waktu New York. 

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Kenaikan tersebut mempertimbangkan peningkatan yang cukup di pasar tenaga kerja AS, di mana tingkat pengangguran telah jatuh ke 5 persen.  Hal itu pula yang menimbulkan optimisme pembuat kebijakan, bahwa inflasi akan meningkat dalam jangka menengah untuk sebesar 2 persen sesuai dengan proyeksi Fed. 

The Fed menjelaskan, waktu kenaikannya masih tentatif, tapi akan dilakukan secara bertahap. Sambil mencari langkah selanjutnya untuk memonitor inflasi agar sesuai dengan target. Namun ditegaskan, langkah ini merupakan siklus dari pengetatan moneter yang akan dilakukan. 

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016

Kenaikan FFR yang secara bertahap merupakan kompromi antara pembuat kebijakan yang telah siap untuk menaikkan suku bunga untuk bulan ini. Meskipun mereka merasa ekonomi masih berisiko tertekan inflasi yang lemah dan pertumbuhan global yang melambat.

Yellen mengatakan, Fed tidak punya keinginan untuk mengekang konsumen dari belanja atau bisnis dan investasi. Dia menekankan bahwa suku bunga tetap rendah bahkan setelah kenaikan suku bunga.

"Kebijakan tetap akomodatif, ekonomi AS telah menunjukkan kekuatan yang cukup besar. Belanja domestik terus naik." kata Yellen.  (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya