Perusahaan ini Kemungkinan Jadi Induk Holding BUMN Tambang

Aktivitas tambang batu bara
Sumber :
  • REUTERS/David Stanway
VIVA.co.id
Pengembangan Organisasi di Masa Pandemi: BRI Jalankan BRIVolution 2.0
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih mengkaji adanya  holding BUMN sektor tambang. PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) berpeluang untuk menjadi induk (leader) dalam holding itu.

Pejabat yang Rangkap Jabatan di BUMN Diminta Buat LHKPN
"Kami berpikir ada konsolidasi di BUMN tambang," kata Direktur Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN, Aloysius K. Ro, di Jakarta, Kamis 17 Desember 2015.

Erick Thohir Klaim Temukan 53 Kasus Korupsi di BUMN
Aloysius mengatakan bahwa rencana ini bertujuan untuk merampingkan jumlah perusahaan BUMN yang mencapai seratusan perusahaan. Kemungkinan besar konsolidasi itu berupa holding seperti holding BUMN semen.

"Kemungkinan bisa ada induk. Induknya adalah investment holding. Kami bisa memakai Inalum yang paling tidak sensitif," kata dia.

Aloysius menambahkan Inalum berpotensi menjadi leader karena saham perusahaan ini 100 persen dimiliki pemerintah. Pertimbangan lainnya adalah mayoritas BUMN tambang sudah melantai di bursa sehingga harus berhati-hati dalam mengambil keputusan. 

"Saya tidak mengatakan begitu. Bahwa itu satu alternatif, mungkin," kata dia.

Sekadar informasi, perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pertambangan, selain Inalum, adalah PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Timah (Persero) Tbk. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya