IHSG Diprediksi Menguat, Koleksi Saham Ini

Aktivitas di Bursa Efek Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id
Cari Pemain Saham Baru, BEI Gandeng Indosat dan Trimegah
- Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa, 22 Desember 2015, diperkirakan akan melanjutkan kenaikan menuju area atas level 4.500, pasca kemarin berhasil ditutup pada posisi 4.490 atau menguat 22 poin.

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
"Aksi jual mendadak oleh pelaku pasar akibat imbas pelemahan regional dilawan oleh kaum bullish (tren yang membuat IHSG menguat) yang mengakumulasi saham big cap dan lapis kedua," kata analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Wijanarko, di Jakarta.

IHSG Berusaha Bertahan di Atas 5.400, Pilih Empat Saham Ini
Dengan demikian, Yuganur menjelaskan, kondisi tersebut akan memicu skenario pembalikan arah menguat pada IHSG untuk menuju wilayah atas level 4.500.

Yuganur mengungkapkan, adanya potensi penguatan lanjutan tersebut sebaiknya disikapi para pelaku dengan mengakumulasi empat saham berikut ini:

1. Saham PT Adhi karya Tbk dengan target trading di level Rp2.250.

Menurutnya, secara teknikal, koreksi dan konsolidasi dalam pola perbaikan tren jangka menengah pada emiten small cap konstruksi BUMN ini menjadi menarik untuk diakumulasi, jika melihat perbaikan ekspektasi earnings di 2016

2. Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk dengan target trading di level Rp1.820.

"HD Capital melihat bahwa pasca koreksi mendadak, emiten properti residensial dan komersial ini akan mulai melakukan proses perbaikan tren jangka pendek dan menengah ke arah yang lebih positif dari konsolidasi minor ke breakout Rp1.820," tuturnya.

3. Saham PT Bank Mandiri Tbk dengan target trading di level Rp9.250.

Secara teknikal, koreksi dan konsolidasi pada emiten big cap perbankan BUMN ini dapat digunakan sebagai momen akumulasi untuk kontinuasi kenaikan jangka pendek dan menengah ke level Rp9.250.

4. Saham PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk dengan target trading di level Rp775.

Koreksi mendadak akibat tekanan regional dan pelemahan rupiah membuat emiten small cap BUMN ini terkoreksi cukup dalam, namun masih di area jangka menengah, sehingga sangat menarik untuk diakumulasi bargain hunting menunggu kontinuasi kenaikan berikutnya. (ase)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya