VIVAnews - Data Badan Pusat Statistik menyebutkan jumlah penduduk miskin di Indonesia per Maret 2009 turun 2,43 juta jiwa menjadi 32,53 juta jiwa (14,15 persen) dibandingkan Maret 2008 yang masih berjumlah 34,96 juta (15,42 persen).
Penurunan ini menurut Deputi Bidang Statistik Sosial BPS Arizal Ahnaf, karena sejak Maret 2008 sampai Maret 2009, tingkat inflasi nasional bisa terjaga stabil. Inflasi tahunan terjaga di angka 7,92 persen.
"Besarnya inflasi ini lebih rendah dibanding sumber garis kemiskinan seperti komoditas beras yang pengaruh kenaikan harganya hanya 7,80 persen," kata Arizal dalam jumpa pers di Kantor BPS, Jakarta, Rabu 1 Juli 2009.
Menurutnya, dalam penghitungan itu, harga beras ikut diperhitungkan, karena produk ini mempengaruhi tingkat kemiskinan hampir 30 persen dari tingkat pengeluaran.
Jumlah penduduk miskin ini sendiri, kata dia, secara prosentase lebih kecil dibanding tingkat kemiskinan pada saat krisis sepuluh tahun lalu.
Data BPS memperlihatkan jumlah dan persentase penduduk miskin pada krisis 1999 mencapai 23,43 persen atau sebanyak 47,97 persen. Hal ini terjadi karena pada saat krisis, laju inflasi sangat tinggi. Sedangkan tingkat kemiskinan sebelum krisis sebanyak 34,01 juta (tahun 1996).
Untuk kali ini, menurut survei BPS, kemiskinan juga menurun dikarenakan ada kenaikan upah buruh yang terus meningkat dari tahun
2008. Upah buruh ini untuk pertanian meningkat 13,22 persen sedang untuk upah buruh di perkotaan bidang konstruksi naik 10,61 persen.
Selain itu tingkat panen raya padi meningkat 29,49 juta ton dibandingkan 2008 juga menjadi penyumbang penurunan angka kemiskinan. Indikasi ini secara garis besar, bisa terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi yang bisa tumbuh baik.
Garis kemiskinan di Indonesia menurut survei BPS juga meningkat per Maret 2009. Menurut Arizal,pendapatan per kapita per bulan untuk setiap orang di perkotaan saat ini jumlahnya mencapai Rp 222.123 per orang, atau meningkat dibanding per kapita sebelumnya pada 2008 yang hanya Rp 204.896. Sedangkan untuk di pedesaan per kapita ini meningkat dari Rp 161.183 per bulan pada Maret 2008 menjadi Rp 179,835 per bulan pada Maret 2009.
Menaker Ida Fauziyah Raih 2 Penghargaan dari The Iconomics
Menaker Ida Fauziyah berhasil meraih 2 Penghargaan di ajang “5th Anniversary Indonesia Best 50 CEO Awards, Popular Leader Awards, & 20 Inspiring Women Awards.
