Presiden: Gunakan Tradisi Lama, RI Akan Tertinggal di MEA

Sumber :
  • Chandra G Asmara / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Tradisi setiap kementerian, atau lembaga yang terkesan berleha-leha dalam menjalankan program prioritas, serta kegiatan pemerintah sudah mulai harus diubah di 2016. Dengan program yang berjalan, otomatis akan memberikan dorongan tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi.

Presiden Joko Widodo menegaskan hal itu di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Rabu 6 Januari 2016. 

Jokowi Minta Kepala Daerah Bentuk Tim Pengendalian Inflasi

Dia mengatakan, memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), era kompetisi sebenarnya akan mulai terasa di dalam negeri. Indonesia sendiri tidak bisa menolak dengan adanya situasi tersebut.

"Sekarang adalah era kompetisi dan era persaingan. Sudah tidak bisa ditolak lagi. Kalau pola dan tradisi lama masih diteruskan, jangan kaget kalau orang-orang luar akan masuk," ujar Jokowi di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta.

Presiden menuturkan, apabila Indonesia tidak mengubah pola-pola tersebut, bukan tidak mungkin sembilan negara ASEAN lainnya akan menguasai produk, sampai dengan proyek di Indonesia.

Perspektif ke depan, lanjut dia, adalah mengutamakan percepatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "APBN untuk infrastruktur diprioritaskan. Fokusnya ada di situ, dan pendapatan negara tahun-tahun kedepan akan lebih baik," tutur dia.

Di samping itu, ia menjelaskan, sinkronisasi antarkementerian lembaga merupakan salah satu kekuatan untuk menciptakan produk yang berdaya saing. Salah satunya, adalah mempersiapkan berbagai fasilitas dalam upaya untuk mendatangkan wisatawan mancanegara.

"Pemasaran bagus, promosi bagus, tetapi produknya masih kurang. Masalah air, toilet, jalan, lokasi wisata, pelabuhan sampai bandara. PUPR bisa masuk. Karena, kita ada 10 destinasi wisata yang akan dikerjakan. Harusnya, PUPR ikut siapkan produk," ungkapnya. (asp)

Kasus Haris Azhar, Jokowi Diminta Turun Tangan
Pekan Masyarakat Adat Nusantara

Merayakan Pekan Masyarakat Adat Selama Tiga Hari di Jakarta

Temanya Pendidikan, Kebudayaan, dan Spiritualitas Masyarakat Adat.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016