Blok Masela, Sudirman Said Janji Putuskan yang Terbaik

Sudirman Said, mantan Menteri ESDM.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi Arsyad

VIVA.co.id - Pembangunan fasilitas pengelolaan gas produksi Blok Masela, Maluku, akhir-akhir ini, menjadi polemik. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, berjanji akan memutuskan pilihan yang memberi manfaat maksimal kepada masyarakat.

United Tractors Akan Produksi Tambang Emas

"Sekretaris Wilayah Daerah (Sekwilda) mengatakan masyarakat tidak ingin terlibat dalam polemik dan yang terpenting adalah apa pun keputusannya nanti, begitu proyek berjalan bagaimana caranya bisa bermanfaat bagi masyarakat," kata Sudirman, ketika berkunjung ke Saumlaki, Maluku, dilansir dari situs Kementerian ESDM, Minggu 10 Januari 2016.

Dia mengatakan, pihaknya menekankan akan memutuskan yang terbaik tentang Blok Masela. Nantinya, keputusan tentang pembangunan unit pengolahan gas Masela akan dibahas pada pertemuan minggu depan.

2024, Blok Masela Siap Produksi?

"Beda pendapat itu baik, yang penting apapun yang dipilih itu yang terbaik untuk masyarakat dan keputusan mengenai pembangunan unit pengolahan gas Masela pun akan dibahas kembali pada pertemuan pada minggu depan," kata eks direktur utama PT Pindad.

Saat ini, kata Sudirman, perkembangannya sudah mencapai tahapan pengajuan proposal rencana pengembangan, di mana nantinya pemerintah akan memutuskan dan dua atau tiga tahun ke depan akan melakukan desain-desain detail dan tahun 2018 investasi bisa diputuskan berjalan maka di tahun 2019 akan dimulai pembangunan.

Pertamina Akan Kembangkan Ladang Minyak Raksasa Iran

"Saumlaki akan menjadi homepage dari satu proyek penting, yaitu lapangan gas abadi Masela," kata dia.

Sekadar informasi, Blok Masela dengan operator PT Inpex Masela Ltd dengan luas area saat ini lebih kurang 4.291,35 km persegi dan terletak di Laut Arafura, sekitar 800 km sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara Timur atau lebih kurang 400 km di utara kota Darwin, Australia, dengan kedalaman laut 300-1.000 meter. 

Polemik kemudian terjadi ketika rencana pembangunan pengelolaan gas akan dibangun, apakah dibangun floating LNG (FLNG) atau membangun pusat pengeloaan di darat (onshore).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya