BP Migas Gandeng PT Dirgantara Indonesia

VIVAnews - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi menjalin kesepakatan bersama dengan PT Dirgantara Indonesia. Kesepakatan ini terkait optimalisasi penggunaan dan perawatan pesawat terbang dan helikopter.

Selain itu, kesepakatan juga mencakup pendidikan dan pelayanan serta jasa lainnya untuk memenuhi kebutuhan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi nasional.

Kesepakatan bersama ini secara resmi ditandatangani Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso dengan Kepala BP Migas R Priyono di Bandung, Jumat 3 Juli 2009.

Menurut Priyono, selama tahun 2008, kegiatan penerbangan untuk operasional hulu Migas sekitar 20 ribu jam. Dari jumlah itu, 51 persen memakai helikopter (rotary wing) dan 49 persen pakai pesawat terbang (fixed wing). "Total penumpang mencapai 30 ribu lebih," ujarnya.

Priyono menambahkan, saat ini ada 15 unit pesawat terbang dan 11 unit helikopter yang beroperasi di industri migas. Dengan adanya perluasan eksplorasi migas di daratan dan lepas pantai, dibutuhkan transportasi udara baik untuk mengangkut hasil eksplorasi, mobilitas pekerja, hingga mengangkut alat berat," katanya.

Adapun Budi Santoso mengatakan, pihaknya siap memenuhi kebutuhan BP Migas. "Ini sekaligus membuktikan produk PTDI layak dilibatkan dalam industri migas tanah air," katanya.

Laporan: Octarina | Bandung

Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Khofifah melantik Dr Bakhrul Khair Amal sebagai Ketua Pengurus IKA UNAIR Wilayah Sumatera Utara periode 2021-2025

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis kalau jejaring antar alumni UNAIR (Universitas Airlangga) bakal membawa banyak kemanfaatan untuk alma

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024