Bom Sarinah Tak Akan Goncang Ekonomi Indonesia

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA.co.id - Ledakan bom dan baku tembak yang terjadi kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, dianggap tidak akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Apalagi menjadi pertimbangan pemangku kebijakan dalam menetapkan arah kebijakan fiskal dan moneter ke depan.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Bank Indonesia (BI) hari ini, Kamis, 14 Januari 2016 berencana mengumumkan kebijakan moneter yang akan diterapkan, salah satunya suku buga acuan. Kebijakan itu merupakan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) secara independen, dan bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebagai perwakilan pemerintah.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kebijakan bank sentral akan tetap mengacu pada indikator-indikator ekonomi global maupun domestik yang menunjukan grafik positif. Bukanlah atas kejadian yang berada di luar ekspektasi bank sentral tersebut.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

"Dari sisi fundamental dalam negeri sudah positif. Inflasi mengarah cenderung lebih baik. Defisit Transaksi Berjalan (CAD) juga rendah. Faktor eksternal ini yang tetap perlu diperhatikan," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Faktor-faktor eksternal yang akan memengaruhi arah kebijakan bank sentral, masih didominasi dengan adanya pelemahan nilai mata uang Tiongkok, Yuan, rencana bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) yang akan menaikkan suku bunganya secara gradual, dan harga minyak yang terperosok.

Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?

Rupiah yang sempat keok di level Rp14.000 pun dinilai bukan sepenuhnya peran dari ledakan bom di kawasan Sarinah. Menurutnya, kembali tergerusnya rupiah disebabkan karena ekonomi global yang saat ini tengah bergejolak, sehingga memberikan sentimen negatif terhadap mata uang Garuda.

"Ini diluar antisipasi BI dan pemerintah. Dampak memang cukup negatif. Tapi rupiah memang sejak dibuka awal perdagangan melemah di kisaran Rp13.950 per dolar AS. Tapi ini tidak akan membuat kepanikan. Karena terkoreksi," katanya menerangkan.

Karena itu, ia meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak membesar-besarkan kejadian ledakan hebat yang terjadi di kawasan Sarinah. Dampaknya, tentu pada kepercayaan investor yang berencana menanamkan modalnya di Indonesia, karena dianggap tidak memiliki tingkat keamanan yang memadai.

"Kecemasan ini tidak perlu dibesar-besarkan. Fundamental kita sudah baik. Ini yang menjadi salah satu faktor utama. Kita sedang dalam tahap kembali ke fundamental."

(mus)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya