- ANTARA
VIVA.co.id - Harga minyak dunia yang terus melorot hingga ke level $29,42 per barrel akhir pekan lalu, dinilai akan menjadi titik balik perekonomian ke era diversifikasi energi. Hal itu dikarenakan harga minyak yang rendah menyebabkan produsen minyak rugi.
Founder Chairman Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI), Christianto Wibisono berharap, rendahnya harga minyak dunia bisa dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan industri hilir energi, khususnya energi baru terbarukan dan tidak bertumpu pada minyak.
"Indonesia harus menggalakkan investasi sektor energi dan sumber daya mineral dalam menyongsong era diversifikasi energi yang terbarukan, di saat shale oil dan penurunan sumber energi fosil," ujar Christianto dalam sebuah diskusi Indonesia Energy & Mining Summit Revitalization of Indonesia Inc. Energy & Mining Sector Winning Synergies di Jakarta, Rabu 20 Januari 2016.
Menurutnya, pembangunan industri hilir sektor pertambangan akan menaikkan nilai ekspor, hingga berimbas positif pada pertumbuhan ekonomi tanah air secara keseluruhan.
"Utamanya untuk kenaikan nilai ekspor dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," ujarnya.
(mus)
United Tractors Akan Produksi Tambang Emas
Saat ini gencar membangun infrastruktur di sekitar tambang.
